Post kali ini gue ingin menceritakan sedikit
banyaknya mengenai kehidupan sehari-hari gue. Siapa tahu ada hikmah yang bisa
diambil dari hidup gue.
Sekarang-sekarang ini gue lagi disibukkan
dengan beberapa kegiatan, yaitu ngeblog, les, ujian, tugas, dan lomba. Seperti
yang kalian tahu, gue baru mulai ngeblog beberapa minggu yang lalu, jadi ini
merupakan salah satu kesibukan gue yang baru. Tapi, gue ga nganggep blog itu
sebagai beban, melainkan sebagai suatu kesenangan untuk menyalurkan hobi gue dan
sharing mengenai kehidupan gue.
Banyak orang yang bilang “Sepandai-pandainya seseorang,
jika orang itu tidak menulis, maka ia akan hilang dari kehidupan dan sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Intinya, dengan menulis kita bisa meninggalkan
sebuah jejak bagi orang lain, walaupun kita telah meninggal dunia. Jadi, gue
memutuskan menulis sebelum gue menyesal karena belum pernah mencoba.
Well, kesibukan gue selanjutnya adalah les.
Disini, gue berperan sebagai pengajar, bukan pelajar. Jadi, gue kayak buka les
privat gitu lah buat temen-temen, kan udah mau ujian nih. Sebenernya bukan gue
yang mau buka les, tapi mereka yang minta gue buat ngajarin mereka. Ya udahlah
untuk mengisi kesibukan gue, gue ambil aja. Itung-itung juga sekalian belajar dan
mengamalkan ilmu.
“Sebaik-baiknya ilmu yang dikuasai adalah ilmu yang diamalkan untuk kepentingan orang banyak.”
*Entah kenapa gue mendadak mengeluarkan quotes ya haha..*
Ujiannn.. Bentar lagi gue ujian. Hmm.. gue kan
sekarang ini berstatus pelajar tingkat akhir, yaitu kelas 12. Jadi gue harus
siap dengan segala Ujian Praktek, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Belum lagi
tugas-tugas-tugas yang tiada habisnya sampe kadang membuat gue stress dan
sedikit muak haha.. Tapi gue berusaha tabah dan ‘jalanin aja’. Toh tinggal
beberapa bulan lagi. Jadi harus semangat !
Akhir-akhir ini gue juga lagi sibuk nyiapin
diri buat ikut Olimpiade Akuntansi dan Pasar Modal di PNJ yang akan gue ikuti
pada tanggal 3 Februari. Waktunya tinggal bentar lagi dan gue merasa belom
siap. Huh.. Gue dipilih oleh guru akuntansi gue. Tapi gue agak merasa takut
karena guru gue sangat mengharapkan gue menang. Semoga ya gue bisa menang
sehingga gue bisa mempersembahkan yang terbaik buat diri gue sendiri, orangtua,
guru dan sekolah gue. Amin.
Gue sangat menghargai proses, dan gue berharap
bisa mempersembahkan yang terbaik dalam prosesnya. Karena menurut gue, hasil
yang baik atau kemenangan bisa saja di dapat dari proses yang tidak baik.
Sedangkan yang terpenting adalah proses yang kita jalani. Jika prosesnya baik,
niscaya hasil yang kita peroleh pun akan baik dan kita akan merasa puas atas
apa yang telah kita kerjakan.
Coba kalian rasakan, antara ulangan dapet 100
karena belajar semalam suntuk (usaha sendiri) dengan ulangan 100 tapi karena
menyontek. Pasti rasanya beda. Lu akan mendapatkan suatu rasa yang ga bakal
bisa dilukiskan dengan kata-kata *cailah* ketika lu dapet karena usaha lu
sendiri. Lu akan merasa bangga pada diri lu sendiri. Tapi ga boleh sampai
jumawa juga ya. Gue udah ngerasain gitu soalnya.
Tapi sangat disayangkan karena mindset orang
zaman sekarang adalah mementingkan hasil daripada proses. Itu adalah hal yang
menyedihkan. Mungkin karena sejak kecil, kita terbiasa dididik untuk
mendapatkan rangking yang setinggi-tingginya dan nilai yang bagus. Orang akan
memandang kita pintar jika kita memperoleh nilai yang bagus, bukan dari usaha
atau proses yang kita jalani.
Gue berharap gue bisa mengatasi dan membagi
waktu gue dengan seimbang untuk keluarga, sekolah dan urusan pribadi gue.
Karena gue ga ingin ada yang terbengkalai. Dengan kesibukan yang terkadang
membuat gue frustasi ini, gue bisa belajar manage waktu dengan lebih baik dan
cara untuk mengatasi stress. Jadi ya gue syukuri dan jalanin aja. Anggap aja
sebagai proses untuk menjadikan diri gue menjadi pribadi yang lebih baik.
Ketika kekuatan pikiran kita mengatakan “BISA”,
maka kita akan BISA melewati itu semua. Tapi, jika kita berpikir “TIDAK MAMPU”,
maka kita TIDAK AKAN MAMPU menyelesaikannya. Karena kekuatan pikiran merupakan
kekuatan yang sangat hebat dalam mensugesti sikap kita.
“Kata mustahil hanya dimiliki oleh orang yang belum pernah mencoba. Kata sulit merupakan kosakata orang yang tidak mau berusaha. Dan kata gagal adalah perbendaharaan kamus bagi orang yang cepat menyerah.”
Inilah sebuah ritme kehidupan yang harus kita
jalani. Kita mau jadi apa, kita yang mengatur. Kita yang mengatur dunia, bukan
dunia yang mengatur kita.
Cukup sekian curhatnya haha.. Keep calm and
everything will be ok :)