Memasuki Part 2, jeng jeng jeng ...!
Sehari sebelum keberangkatan ke Jepang, gue dan para peserta lainnya dikumpulkan di Hotel Century Park, Jakarta, untuk mengikuti kegiatan Pre-Departure berupa pembekalan dan pelepasan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan. Tanggal 16 April 2016 pukul 13.00, registrasi peserta mulai dibuka. Sedangkan gue baru nyampe hotelnya jam 13.30 hehe...
Sebetulnya gue sempet merasa takut pas sehari sebelum berangkat ke Jepang. Karena gue sadar dalam waktu 1 minggu ke depan gue akan tinggal di negeri orang. Jadi ngerasa gimana ya ... Agak takut-takut gitu mungkin. Ada beberapa hal yang bikin gue takut, salah satunya adalah dalam hal komunikasi. Bahasa inggris gue ga terlalu bagus, apalagi bahasa jepang. Gue cuma tau beberapa kosakata istilah sehari-hari dalam bahasa jepang. Tapi bukankah semuanya memang harus dihadapi dan akan terlewati ? Let it flow aja deh..
Gue dianter sama guru gue ke hotelnya, dan segera menuju lantai 1, tempat dilakukan regist. Untung gue ga termasuk telat. Pas gue dateng, gue langsung dikasih kupon untuk lunch. Isi perut dulu ya wkwk.. Gue langsung mengambil makanan yang disediakan dan mengambil tempat duduk di sebelah temen gue. Jadi, dari antara 49 peserta yang ikut (selain gue), ada 1 orang yang udah gue kenal. Kok bisa kenal ? Kenal dong, kan dia temen seperjuangan gue waktu lomba OSTN dulu, sama-sama mewakili Jakarta di tingkat nasional. Tapi kami beda bidang lomba. Gue matematika non teknik, sedangkan dia kimia. Selain ketemu pas OSTN dulu, dia dan gue itu tinggalnya di satu komplek perumahan. Selain itu lagi, adik dari dia itu adalah adik kelas gue di sekolah. Nice !! Dunia emang terlalu sempit hingga semuanya menjadi saling berkaitan. Oh ya, gue lupa menyebut namanya. Dia itu adalah kak hani. Loh kok gue manggilnya pake embel-embel 'kak' ? Soalnya dia 1 angkatan di atas gue. Saat ini dia kelas 4, sedangkan gue kan kelas 3. Sekolah dia itu 4 tahun baru lulus. Jadi ya gitu deh. Pada ngerti kan ya?
#kok gue jadi tanya jawab gini ya hehe..
So, karena gue cuma kenal kak hani dan belom kenal yang lain, gue pun mencari sosoknya. Dan untunglah tempat duduk sebelah dia masih kosong, jadi gue bisa duduk disitu. Ok, sebelumnya gue deskripsiin dulu bentuk ruangan makan tempat gue menikmati lunch *penting banget ya -_-*. Meja makannya itu berbentuk bundar, dan di ruangan itu disediakan beberapa meja bundar. Satu meja kurang lebih dapat diisi 8 orang. Gue ga sempet ngitungin sih waktu itu. Tapi kira-kira 8 orang lah.
Gue pun berkenalan dengan temen-temen yang satu meja dengan gue. Dan, ternyata mereka semua berasal dari SMK. Lumayanlah dapet temen baru padahal baru dateng. Trus setelah menghabiskan makanan, gue dan temen-temen yang dari SMK disuruh ngumpul di luar ruangan dulu untuk sementara. Beberapa pendamping datang dan membagikan pita merah putih untuk diikatkan pada tas dan koper kami masing-masing. Tujuannya supaya saat kami ingin mengambil koper yang masuk bagasi pesawat, mudah dibedakan dengan punya orang lain dan ga ketuker. Ibaratnya sebagai ciri khas gitu lah. Gue sendiri hanya membawa 1 koper kecil dan tas ransel. Hmm... Sebenernya ada 1 tas lagi sih, tas tersembunyi di dalem baju haha.. Modelnya tas pinggang gitu lah, tapi ga keliatan dari luar.
Selain pita yang dibagikan, kami masing-masing juga mendapat sebuah pin garuda yang harus kami pakai selama kegiatan disana. Istilahnya sebagai tanda bahwa kami adalah wakil dari Indonesia. Pas make pin garuda ini, gue jadi inget lagu "Garuda di Dadaku" hehe..
Setelah itu, kami disuruh mengisi form identitas dan mengumpulkan surat-surat yang dibutuhkan. Kami juga melakukan reimbursement transport dari daerah asal ke Jakarta untuk diganti biayanya. Walau gue orang Jakarta, ternyata gue juga dikasih uang transport loh.. Lumayanlah.. Kami pun juga mendapat uang saku *yeay*..
Gambar Kamar Hotel Century Park 711 |
Penampakan dari Jendela Kamar Hotel |
Setelah beres dengan urusan ini dan itu, giliran pembagian kamar. How lucky i am ! Gue dapet temen sekamar dengan kak hani. Waktu itu pas OSTN juga gue kan tidur sekamar sama dia, jadi udah enak dan kenal aja hehe.. Sekamar cuma dua orang, dan gue dapet kamar nomor 711, tepatnya di lantai 7. Gue dan kak hani langsung meluncur ke kamar beserta barang bawaan. Tapi, pas gue tanya-tanya yang lain, perasaan ga ada yang dapet kamar di lantai 7 deh. Kebanyakan lantai 6 dan 5. Berasa kepisah sendiri huhu.. Pas masuk lorong kamar di lantai 7 pun sepi banget.
Namun, gue ga bisa berlama-lama di kamar, karena jam 15.00 acara pre-departure dimulai. Gue dan kak hani pun kembali ke ruangan tempat makan tadi karena acaranya disitu. Jam 15.00 tepat, acara dimulai dengan sambutan dari Bu Suharti selaku Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN). Beliau memberikan motivasi yang sangat menyentuh hati gue. Tentang pentingnya memperluas jejaring dan dunia pertemanan, pentingnya mempunyai impian dan tekad untuk mewujudkannya. Beliau mengajarkan kepada kami semua yang hadir disitu untuk berani bermimpi dan tidak ada yang mustahil selama kita mau berusaha. Dan, gue udah membuktikan itu sekali. Tapi sebenernya gue punya mimpi yang lebih besar, yang ga gue tau apa gue bisa mewujudkannya atau ga, karena terkadang gue merasa mimpi itu terlalu besar bagi diri gue dan angan-angan gue. Hmmm...
Selain Bu Suharti, ada juga Pak Edi, Bu Arfah, Bu Astuti dan lainnya. Dan kami juga mendapat buku panduan program Sakura, berisi jadwal, peserta, dan penjelasan tentang program ini. Setelah itu, setiap orang yang ada di ruangan, baik peserta maupun pendamping, diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri masing-masing dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan dan asal sekolah/institusi. Dan tentu aja gue ga mungkin bisa hapal nama dan muka 60 orang dalam waktu sebentar. Gue cuma inget beberapa karena gue adalah orang susah mengingat wajah dan nama orang apabila hanya ketemu sekali.
Selanjutnya, dilakukan pembagian grup. Jadi, 30 orang masuk ke grup A dan 30 orang lainnya masuk ke grup B. Antara grup A dan B punya jadwal kegiatan yang sedikit berbeda selama disana. Misalnya, grup A ke Tokyo of University, sedangkan grup B ke Keio University. Dibagi 2 gitu lah supaya ga terlalu banyak di satu tempat...
Gue sendiri ditakdirkan untuk masuk ke grup B. Kak hani juga grup B, yeay .. biar ga kepisah wkwk... Selain dibagi 2 grup, kami juga dibagi lagi menjadi grup-grup yang lebih kecil, yaitu 5 peserta dengan 1 pendamping. Jadi, 1 pendamping bertanggungjawab terhadap 5 peserta. Kalo ada apa-apa, gue harus bilang ke pendamping gue yang itu, bukan ke yang lainnya. Kalo mau pergi kemana-mana, juga harus barengan, ga boleh kepisah.
Tentang grup gue ini, akan gue ceritakan secara mendalam di postingan khusus, karena gue merasa beruntung bisa masuk grup ini. Bahkan cuma grup gue doang yang punya nama, yaitu Selfie Team. Alasan penamaan tim gue akan gue jelasin di postingan khusus di akhir nanti ya.. Jadi, harap sabar, jangan penasaran dulu ! Yang jelas tim gue itu gokil, seru, asik, baik dan mengesankan haha.. Gue kasih tau dikit deh mengenai personil Selfie Team beserta spoiler fotonya .. Pesertanya ada gue, Nanda, Hasan, Hanafi, dan DJ. Sedangkan pendampingnya adalah Ms Molly.
Tapi sayangnya gue ga se-tim sama kak hani. Gapapa deh sekali-kali kepisah. Mencari suasana baru dan teman baru wkwk..
Acara selanjutnya adalah mendengarkan pengalaman yang akan di share oleh salah satu alumni program Sakura tahun 2015. Namanya Luther dari SMAK BPK Penabur. Dia nunjukkin foto-fotonya saat disana dan cerita mengenai kebiasaan-kebiasaan yang ada disana. Ya supaya gue dan temen-temen yang akan berangkat ke sana jadi tau dikit-dikit lah tentang Jepang, ga buta-buta amat.
Setelah itu, para pendamping menekankan masalah tepat waktu saat mengikuti acara dan sanksi bagi peserta/pendamping yang telat. Pada akhirnya, disepakati bahwa jika ada yang telat, walau hanya 1 detik, harus membayar denda sebesar 20 ribu rupiah
#untung masih rupiah, bukan yen hufttt...
Pukul 17.00, acara pembukaan, pembekalan sekaligus pelepasan selesai, dan seluruh peserta diijinkan untuk kembali ke kamar. Tetapi, sebelum kembali ke kamar, dibagikan batik samaan yang dipake pada saat acara penutupan di sana. Gue diharuskan berkumpul kembali di ruangan yang tadi pada pukul 19.00 untuk latihan performance. Oh ya, gue lupa cerita kalau tiap negara yang mengikuti program Sakura, harus menyiapkan 1 performance, teserah apa aja, yang menggambarkan budaya dan ciri khas negaranya masing-masing. Performance akan ditampilkan pada saat acara penutupan. Dari Indonesia sendiri, memutuskan untuk menampilkan 2 buah tarian, yaitu tari Saman dan Tor-Tor. Namun, pada akhirnya karena waktu latihan yang mepet dan kondisi yang belum siap, diputuskan hanya menampilkan tari Tor-Tor sejumlah 8 orang (4 cewe, 4 cowo). Tapi gue ga berpengaruh kok dengan performance itu, karena gue ga ikut tampil hehe.. Alasan gue ga mau ikut, karena gue ga bisa nari dan gampang lupa gerakan. Daripada ngacauin, mendingan gue ga ikut kan hoho..
Setelah mandi dan makan malam serta latihan performance (gue ga ikut), dikasih kesempatan juga bagi yang mau nukerin uang dari rupiah ke yen serta ditawarin yang mau beli colokan model Jepang. Bentuknya beda dengan colokan di Indonesia. Jadi kalo di Jepang itu bentuknya dua pipih gitu lah. Gue ga tau ngungkapin dalam kata-katanya *terlalu sulit untuk digambarkan dengan kata-kata*. jadi gue kasih aja nih gambarnya. Biar pada liat langsung...
Nah karena colokannya beda, makanya diperluin suatu alat supaya bisa nyolok listrik. Alatnya disebut dengan universal adapter. Jadi emang digunain buat orang-orang kalo berpergian ke luar negeri, dengan colokan yang bentuknya beda-beda supaya bisa tetep terhubung listrik. Gue sendiri ga beli karena gue udah mempersiapkan terlebih dahulu dengan minjem universal adapter punya sodara gue. Nih bentuknya kayak gini ...
Pukul 20.30 kami diharuskan untuk kembali ke kamar dan tidur. Karena pada esok harinya, jam 01.00 pagi, kami semua udah harus nongkrong di lobby beserta barang bawaan untuk siap pergi ke bandara Soekarno Hatta. Pagi banget kan .. Ibaratnya ya, gue baru bobo dan lagi mimpi enak-enak, trus alarm gue bunyi, membuyarkan semuanya.
Baru acara pre-departure aja udah panjang banget kan ceritanya, padahal belom juga sampe ke Jepang nya hehe... Terlalu banyak cerita yang harus dibagikan. Tapi gue seneng kok bisa menceritakannya secara detail *walau tangan gue capek ngetik, hiks*. Gue bisa mengabadikan momen program Sakura ga cuma lewat foto, tapi juga lewat tulisan yang terpatri di blog gue. Dan yang lebih penting lagi, gue bisa memberikan sedikit informasi dan pengalaman hidup gue kepada orang banyak. Itulah kepuasan batin yang ga bisa dibayar dengan apapun. Ada kesenangan tersendiri ketika tulisan gue mampu memberikan inspirasi atau info yang bermanfaat bagi orang lain. Lanjut di postingan berikutnya ya mengenai keberangkatan gue ke Jepang.. Yang pasti ada cerita yang jauh lebih seru lagi, lebih fantastis dan ada pengalaman yang tak terlupakan. Mantap ! Kalo ga baca, nanti nyesel loh .. #promo
Selain Bu Suharti, ada juga Pak Edi, Bu Arfah, Bu Astuti dan lainnya. Dan kami juga mendapat buku panduan program Sakura, berisi jadwal, peserta, dan penjelasan tentang program ini. Setelah itu, setiap orang yang ada di ruangan, baik peserta maupun pendamping, diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri masing-masing dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan dan asal sekolah/institusi. Dan tentu aja gue ga mungkin bisa hapal nama dan muka 60 orang dalam waktu sebentar. Gue cuma inget beberapa karena gue adalah orang susah mengingat wajah dan nama orang apabila hanya ketemu sekali.
Selanjutnya, dilakukan pembagian grup. Jadi, 30 orang masuk ke grup A dan 30 orang lainnya masuk ke grup B. Antara grup A dan B punya jadwal kegiatan yang sedikit berbeda selama disana. Misalnya, grup A ke Tokyo of University, sedangkan grup B ke Keio University. Dibagi 2 gitu lah supaya ga terlalu banyak di satu tempat...
Tentang grup gue ini, akan gue ceritakan secara mendalam di postingan khusus, karena gue merasa beruntung bisa masuk grup ini. Bahkan cuma grup gue doang yang punya nama, yaitu Selfie Team. Alasan penamaan tim gue akan gue jelasin di postingan khusus di akhir nanti ya.. Jadi, harap sabar, jangan penasaran dulu ! Yang jelas tim gue itu gokil, seru, asik, baik dan mengesankan haha.. Gue kasih tau dikit deh mengenai personil Selfie Team beserta spoiler fotonya .. Pesertanya ada gue, Nanda, Hasan, Hanafi, dan DJ. Sedangkan pendampingnya adalah Ms Molly.
Selfie Team |
Tapi sayangnya gue ga se-tim sama kak hani. Gapapa deh sekali-kali kepisah. Mencari suasana baru dan teman baru wkwk..
Acara selanjutnya adalah mendengarkan pengalaman yang akan di share oleh salah satu alumni program Sakura tahun 2015. Namanya Luther dari SMAK BPK Penabur. Dia nunjukkin foto-fotonya saat disana dan cerita mengenai kebiasaan-kebiasaan yang ada disana. Ya supaya gue dan temen-temen yang akan berangkat ke sana jadi tau dikit-dikit lah tentang Jepang, ga buta-buta amat.
Setelah itu, para pendamping menekankan masalah tepat waktu saat mengikuti acara dan sanksi bagi peserta/pendamping yang telat. Pada akhirnya, disepakati bahwa jika ada yang telat, walau hanya 1 detik, harus membayar denda sebesar 20 ribu rupiah
#untung masih rupiah, bukan yen hufttt...
Pukul 17.00, acara pembukaan, pembekalan sekaligus pelepasan selesai, dan seluruh peserta diijinkan untuk kembali ke kamar. Tetapi, sebelum kembali ke kamar, dibagikan batik samaan yang dipake pada saat acara penutupan di sana. Gue diharuskan berkumpul kembali di ruangan yang tadi pada pukul 19.00 untuk latihan performance. Oh ya, gue lupa cerita kalau tiap negara yang mengikuti program Sakura, harus menyiapkan 1 performance, teserah apa aja, yang menggambarkan budaya dan ciri khas negaranya masing-masing. Performance akan ditampilkan pada saat acara penutupan. Dari Indonesia sendiri, memutuskan untuk menampilkan 2 buah tarian, yaitu tari Saman dan Tor-Tor. Namun, pada akhirnya karena waktu latihan yang mepet dan kondisi yang belum siap, diputuskan hanya menampilkan tari Tor-Tor sejumlah 8 orang (4 cewe, 4 cowo). Tapi gue ga berpengaruh kok dengan performance itu, karena gue ga ikut tampil hehe.. Alasan gue ga mau ikut, karena gue ga bisa nari dan gampang lupa gerakan. Daripada ngacauin, mendingan gue ga ikut kan hoho..
Latihan Tari Tor-Tor |
Setelah mandi dan makan malam serta latihan performance (gue ga ikut), dikasih kesempatan juga bagi yang mau nukerin uang dari rupiah ke yen serta ditawarin yang mau beli colokan model Jepang. Bentuknya beda dengan colokan di Indonesia. Jadi kalo di Jepang itu bentuknya dua pipih gitu lah. Gue ga tau ngungkapin dalam kata-katanya *terlalu sulit untuk digambarkan dengan kata-kata*. jadi gue kasih aja nih gambarnya. Biar pada liat langsung...
Nah karena colokannya beda, makanya diperluin suatu alat supaya bisa nyolok listrik. Alatnya disebut dengan universal adapter. Jadi emang digunain buat orang-orang kalo berpergian ke luar negeri, dengan colokan yang bentuknya beda-beda supaya bisa tetep terhubung listrik. Gue sendiri ga beli karena gue udah mempersiapkan terlebih dahulu dengan minjem universal adapter punya sodara gue. Nih bentuknya kayak gini ...
Pukul 20.30 kami diharuskan untuk kembali ke kamar dan tidur. Karena pada esok harinya, jam 01.00 pagi, kami semua udah harus nongkrong di lobby beserta barang bawaan untuk siap pergi ke bandara Soekarno Hatta. Pagi banget kan .. Ibaratnya ya, gue baru bobo dan lagi mimpi enak-enak, trus alarm gue bunyi, membuyarkan semuanya.
Baru acara pre-departure aja udah panjang banget kan ceritanya, padahal belom juga sampe ke Jepang nya hehe... Terlalu banyak cerita yang harus dibagikan. Tapi gue seneng kok bisa menceritakannya secara detail *walau tangan gue capek ngetik, hiks*. Gue bisa mengabadikan momen program Sakura ga cuma lewat foto, tapi juga lewat tulisan yang terpatri di blog gue. Dan yang lebih penting lagi, gue bisa memberikan sedikit informasi dan pengalaman hidup gue kepada orang banyak. Itulah kepuasan batin yang ga bisa dibayar dengan apapun. Ada kesenangan tersendiri ketika tulisan gue mampu memberikan inspirasi atau info yang bermanfaat bagi orang lain. Lanjut di postingan berikutnya ya mengenai keberangkatan gue ke Jepang.. Yang pasti ada cerita yang jauh lebih seru lagi, lebih fantastis dan ada pengalaman yang tak terlupakan. Mantap ! Kalo ga baca, nanti nyesel loh .. #promo
Setiap manusia memiliki cerita kehidupannya masing-masing. Tiap kehidupan memiliki suka dan duka. Tiap suka dan duka menyimpan nilai-nilai kebaikan. Bergantung kepada kita, apakah mau melihat nilai tersebut atau mengabaikannya ?