Pagi-pagi buta, ga buta juga sih sebenernya
haha.. jam 7-an gue dan temen-temen janjian, kumpul di halte busway. Kami
ber-enam akan berangkat bersama-sama ke TSM naik busway. Hari ini tim B akan
mengikuti babak semifinal di sesi 8, sedangkan tim A (tim gue) udah positif masuk
final. Jadi palingan gue nungguin aja sampe final di mulai.
Oh ya, gue lupa bilang di postingan sebelumnya
kalau dari babak semifinal, masing-masing sesi akan diambil 1 tim dengan nilai
tertinggi untuk masuk final. Jadi dari sesi 3, yang masuk final itu tim gue
karena mendapat poin tertinggi dari antara 2 tim lainnya. Sebenernya ada unsur
hoki-hokian juga sih, soalnya kalo kita dapet lawan yang berat, pasti kan susah
tuh. Kalo dapet lawan yang lumayan enteng, kita masih berpeluang untuk menang.
Jadi semua itu tergantung undian di awal pembagian sesi tadi wkwk..
Setelah sampai di TSM, pertandingan sesi 4
sudah dimulai. Dan bangku penonton pun telah penuh, jadi kami ber-enam duduk di
paling belakang, ngambil kursi lagi haha.. (setidaknya masih dapet kursi, ga
duduk di lantai). Gue memberi semangat pada tim B yang sedang menunggu giliran
untuk bertanding dan menyuruh mereka agar tidak gugup.
Tak terasa sesi 8 pun mulai, tim B pun
berjuang. Selamat berjuang kawan :’) Kurelakan kalian ke medan perang (rada alay).
Tapi sangat disayangkan karena tim B ga bisa melanjutkan ke babak final, karena
mereka kalah di babak rebutan. Banyak pertanyaan yang mereka jawab, tapi salah,
jadinya minus. Sayang banget ya hiks.. Lalu akhirnya mereka memutuskan untuk
pulang duluan karena hari sudah menjelang sore. Gue menyemangati mereka agar
tidak berkecil hati, setidaknya sudah mendapat ilmu dan pengalaman. Masih
banyak jalan lain untuk memperoleh kemenangan.
Tim yang lolos ke babak final dari
masing-masing sesi adalah : sesi 1 SMKN 20 (A) 400 point, sesi 2 SMA Kristen
Yusuf (A) 1000 point, sesi 3 SMKN 48 (A) 500 point, sesi 4 SMKN 9 (A) 700 point, sesi 5 SMKN 16
(A) 400 point, sesi 6 SMKN 13 (B) 500 point, sesi 7 SMA Kristen Yusuf (B) 1600
point, sesi 8 SMK Pelita IV (A) 1900 point, sesi 9 SMK Setia Bhakti (A) 600
point.
Tak lama kemudian, babak final dimulai. Babak
final dibagi menjadi dua sesi. Satu sesi terdiri dari 4 tim. Loh kok cuma 4 ?
Berarti total 8 tim dong ? Yupss, benar sekali. Walaupun babak semifinal ada 9
sesi, yang diambil ke final tetap 8 tim, berdasarkan point tertinggi yang
diperoleh pas cerdas cermat semifinal itu. Beruntung karena tim gue memperoleh
point 500, dan ada tim lain yang memperoleh nilai 400, jadi gue masih lolos ke
final. Tapi gue masuk ke sesi pertama, untuk menentukan juara V-VIII. Sedangkan
sesi kedua untuk menentukan juara I-IV. Penentuan kita masuk sesi yang mana,
itu berdasarkan ranking perolehan point cerdas cermat babak semifinal tadi.
Jadi point tadi sebenernya menentukan juga. Karena gue cuma 600, jadi dapet
sesi pertama yang hanya bisa memperoleh peringkat antara V-VIII. Gapapalah yang
penting ada juara hehe..
Babak final sama seperti babak semifinal, yaitu
berupa cerdas cermat dengan mekanisme yang sama, namun jumlah pertanyaan
diperbanyak. Untuk soal wajib diberikan 10 pertanyaan wajib dengan 7 soal
hitungan dan 3 soal teori. Dan untuk soal rebutan, diberikan maksimal 15 soal.
Tim yang berlomba di babak final sesi 1 adalah
: SMK Setia Bhakti (A), SMKN 48 (A), SMKN 13 (B), SMKN 16 (A).
Tim yang berlomba di babak final sesi 2 adalah
: SMK Pelta IV (A), SMA Kristen Yusuf (B), SMA Kristen Yusuf (A), SMKN 9 (A).
Babak final sesi pertama pun dimulai. Kali ini
gue udah masang strategi bersama kedua temen gue. Jadi, kan pas soal wajib itu
tiap tim dikasih 10 soal buat dijawab. Tapi kalau seandainya mereka salah
jawab, soal akan dilempar ke tim yang lain yang terlebih dahulu menekan bel,
dan tim gue akan mencet bel. Meskipun gatau jawabannya apa, tim gue akan
berusaha mencet bel duluan. Kenapa? Itu adalah salah satu taktik kami untuk
mencegah pertambahan poin dari lawan. Biarlah soal itu hangus bila saya
menjawab salah, daripada diberikan kepada tim lain. Kalau mereka menjawab
benar, maka mereka akan mendapat poin. Tapi taktik ini hanya berlaku di soal
wajib yang tidak ada pengurangan point ya. Kalau di soal rebutan yg ada minus
point, ntar point nya habis karena jawab salah mulu hehe..
Taktik itu berjalan lumayan lancar, namun agak
memalukan. Karena disaat gue bener-bener gatau mau jawab apa, ternyata temen
gue udah memencet bel dan gue harus menjawab apa aja walau ga nyambung. Di tim
gue, ada pembagian tugas, gue dan Dhea bagian ngitung, gue yang jawab
pertanyaan, dan Widya yang mencet bel sama bantu catet soal. Pernah ada 1 soal,
yang ditanya itu adalah tanggal jatuh tempo wesel, tapi karena pas dia bacain
soal kami udah sibuk ngitung sendiri, kami gatau apa yang ditanyakan, maka kami
menjawab dalam bentuk jurnal haha.. Ga nyambung banget kan. Soalnya waktu
menjawab dan ngitung kan cuma 20 detik, jadi kami rada panik cepet-cepet
ngitung. Alhasil gatau apa yang ditanyakan (jangan ditiru !!!)
Soal wajib tim gue cuma dapet 600 point. Dan
berlanjut ke soal rebutan, 3 kali gue nyoba mencet bel dan ngejawab, tapi
jawaban gue salah semua. Point gue jadi ketinggalan dari tim yang lain. Tim
yang lain gue liat pada nyari aman, jadi ga ada yang mencet bel. Gue yang takut
point kelompok gue makin kecil, gue ga berani mencet bel lagi. Gue ga mau
mengikuti nafsu gue untuk memulangkan point dan menebus kesalahan gue.
Tiba di 1 soal, yang sangat mudah (bagi gue),
namun mengandung jebakan. Tak perlu menghitung untuk menjawab soal itu, tapi
gue ragu dan takut untuk menjawab. Akhirnya tim lain memencet bel dan menjawab soal
itu, dan jawaban yang ada di kepala gue ternyata bener. Tim mereka mendapat
point. Dan gue ngerasa bener-bener nyesek disitu. Disaat gue bisa dapet point,
tapi gue terlalu takut dan ga berani ambil resiko. Gue merutuki diri gue
sendiri. Sejak soal itu, gue memutuskan untuk berani ngejawab dan mencet bel.
Karena ga akan ada bedanya antara gue jawab dan salah. Saat ini gue berada di
posisi terakhir, jadi lebih baik gue main terus aja, siapa tahu dapet tambahan
point.
Soal selanjutnya gue mencoba untuk menjawab
pertanyaan demi pertanyaan, dan beruntungnya gue berhasil mengembalikan point
yang hilang tadi. Ya, gue berhasil menjawab 3 soal dengan tepat. Jadi point
akhir tim gue 600 dan mendapat juara 7. Sedangkan SMK Setia Bhakti dengan 1000
point juara 5, SMKN 16 dengan 850 point juara 6, dan SMKN 13 dengan 500 point
juara 8.
Gapapalah juara 7, yang penting udah berusaha
yang terbaik dan pernah ngerasain greget nya cerdas cermat akuntansi hehe..
Semoga adek kelas gue yang ngikut tahun depan bisa lebih baik lagi.
Sesi kedua dimulai, pertandingan yang sangat
seru (menurut gue). Dimana terjadi pertarungan yang sangat sengit. Gue salut
banget sama SMA Kristen Yusuf yang meraih juara 1, karena mereka yang notabene
adalah anak IPA dan baru kelas 11, bisa ngitung akuntansi cepet banget. Bahkan
sebelum soal selesai dibacakan, tim mereka sudah menjawab dengan benar. Kaget
gue pas ngeliatnya. Gue jadi tertantang dan termotivasi untuk belajar lebih
baik lagi. Seandainya gue masih ada kesempatan buat bertemu dengan mereka lagi,
gue pengen nyoba buat jadi lebih baik. Ibaratnya gue udah megang akuntansi
selama 3 tahun, sedangkan mereka anak IPA, jadi gue merasa malu dan kalah telak
wkwk.. Gue pengen lebih baik lagi pokoknya karena lomba ini. Lomba ini telah
membuka mata gue untuk belajar lebih baik lagi, karena ternyata di luar sana
banyak orang yang jauh lebih pinter daripada gue.
Hasil juara akhir adalah juara 1 SMA Kristen
Yusuf (B) 2250 point, juara 2 SMKN 9 (A) 725 point, juara 3 SMA Pelita IV (A)
650 point dan juara 4 SMA Kristen Yusuf (A) 225 point. Selamat buat kalian
semua. Kalian memang yang terbaik.
Oh iya, juara 1 dari TSM Accounting Competition
se-Jabodetabek ini akan mengikuti tingkat selanjutnya yaitu nasional. Jadi,
mereka akan bertanding lagi dengan juara-juara TSM Accounting Competition dari
beberapa daerah lainnya.
Hadiah yang diperoleh adalah :
Juara 1 Uang tunai 2.750.000, medali,
sertifikat, piala dan beasiswa free 1 semester kuliah di TSM
Juara 2 Uang tunai 2.500.000, medali,
sertifikat, piala dan beasiswa free 1 semester kuliah di TSM
Juara 3 Uang tunai 2.250.000, medali,
sertifikat, piala dan beasiswa free 1 semester kuliah di TSM
Juara 4 Uang tunai 2.000.000, medali,
sertifikat, piala dan beasiswa free SPP & BPP Sem 1 di TSM
Juara 5 Uang tunai 1.750.000, medali,
sertifikat, piala dan beasiswa free SPP & BPP Sem 1 di TSM
Juara 6 Uang tunai 1.500.000, medali,
sertifikat, piala dan beasiswa free SPP Sem 1 di TSM
Juara 7 Uang tunai 1.250.000, medali,
sertifikat, piala dan beasiswa free SPP Sem 1 di TSM
Juara 8 Uang tunai 1.000.000, medali,
sertifikat, piala dan beasiswa free SPP Sem 1 di TSM
Walaupun cuma dapet juara 7, gue udah merasa
cukup bangga kok. Lumayanlah pertama kali ikut langsung dapet juara, daripada
ga bawa pulang apa-apa haha .. Tahun depan harus lebih baik lagi pokoknya.
Semoga menginspirasi..
soalnya saya baru dlm kompetisi khususnya lks nasional,
BalasHapussaya lks bimen dri riau,
minta sarannya dong dari yg udh pengalaman
bulan mei nanti ke nasional ? keren tuh ... saran apa ? hehe..
Hapusia, btw
Hapuskakak lolos gak?
TSM Competition ga lolos karena juara 7
Hapusbaca blog lu bner2 bkin gue terinspirasi
BalasHapusTerimakasih.. Sukses buat lu.. Makasih juga udah baca blog gue ya :)
Hapus