Kali ini gue akan menceritakan rangkaian acara
lomba OSTN tingkat Nasional tahun 2015. Hari pertama tanggal 18 Mei 2015, gue
datang ke Hotel Abadi. Sesampainya disana, banyak peserta dari daerah-daerah
lain yang sudah berkumpul di hall hotel untuk melakukan registrasi ulang.
Spanduk-spanduk besar bertuliskan selamat datang menghiasi pintu masuk hotel.
Setelah melakukan registrasi ulang, kami mendapatkan pembagian kamar. Gue
bertiga dengan kak Hani dan Listya. Sedangkan, Yoab berdua bersama Widi. Untungnya
kamar kami berseberangan, jadi ga jauh-jauh kalau mau ngumpul.
Pas registrasi ulang, gue dikasih tas ransel,
tas tenteng, boneka, dan baju yang semuanya berlogo OSTN. Setelah itu kami beres-beres
dulu di kamar. Gue juga sempet baca rumus-rumus lagi buat ngemantepin. Soalnya gue bertekad kalau mulai
besok gue ga belajar lagi, siapin mental.
Hari kedua, tanggal 19 Mei 2015. Pagi-pagi
setelah sarapan di hotel, gue langsung meluncur ke Yogya Expo Center untuk
mengikuti acara pembukaan OSTN dan OSN. Pembukaan berlangsung dengan meriah dan
keren. Dan di acara pembukaan itu, gue mendengar lagu Yogyakarta dari K’la
Project, jadi makin terhanyut. Setelah acara pembukaan, gue dan temen-temen pergi
ke UGM untuk mengikuti technical meeting. Untuk bidang lomba matematika non
teknik dan matematika teknik, technical meeting dilaksanakan di UGM Fakultas
MIPA. Pertama kalinya gue memasuki UGM, perguruan tinggi negeri yang diminati
banyak orang dan terkenal karena kualitasnya. Gue ngerasa bangga saat
menjejakkan kaki pertama kali disana. Setelah, technical meeting selesai, kami
pulang ke hotel masing-masing.
Guru gue ngajakin gue pergi ke Malioboro,
berhubung Malioboro sangat dekat dari Hotel Abadi, jadi cuma perlu jalan 10
menit, udah sampe. Hampir tiap hari gue bolak-balik Malioboro sampai bosan.
Melihat-lihat suasana pagi, siang, sore dan malam disana. Sepulangnya, gue
melihat kolam renang di Hotel Abadi. Gue jadi pengen berenang disitu, karena
gue udah lama banget ga berenang. Tapi gue harus menunggu hingga lomba selesai
karna guru gue takut gue sakit flu sebelum bertanding. Jadilah gue harus sabar
menunggu dududu..
Malam sebelum lomba, gue dan teman-teman
kedatangan tamu dari dinas pendidikan DKI Jakarta. Kepala sekolah gue juga
dateng. Mereka semua memberi dukungan dan doa buat kami yang akan bertempur
besok. Nih fotonya…
Tanggal 20 Mei 2015, lomba dilaksanakan di UGM
FMIPA, tempat yang kemarin technical meeting, tapi beda ruangan. Lomba
dilaksanakan secara tertulis, tapi dibagi dalam 3 tahap, yaitu tahap pertama mengerjakan
10 soal PG dan 5 soal isian, tahap kedua mengerjakan 10 soal isian dan 5 soal
essay, tahap ketiga mengerjakan 10 soal essay. Kok sedikit banget sih soal nya?
Iya emang dikit, tapi soal nya sangat berbobot sampe bikin pusing kepala
jawabnya. Hari itu gue mengerjakan tahap pertama dan tahap kedua. Tahap ketiga
akan dilaksanakan esok hari *kalo dijadiin satu hari, pasti pada tepar* wkwk
Ngerjain tahap pertama, hmm… masih lumayanlah, walaupun
beberapa gue mengangkat tangan karena ga bisa. Setelah mateng di tahap pertama,
gue keluar ruangan untuk istirahat. Sambil menyantap makanan, gue
mengistirahatkan otak gue yang sudah hampir mengepul. Setelah itu, langsung
saja soal tahap 2 menyambut. Gue paling ngerasa pasrah di tahap 2 ini, why?
Karena otak gue udah terasa capek, jadi dipaksa mikir juga susah. Gue ga
terlalu yakin dengan jawaban gue, tapi ya gue pasrahkan saja lah.
Setelah itu, pulang ke hotel. Lanjut ke tanggal
21 Mei 2015 aja deh. Pagi-pagi gue dikejutkan dengan kedatangan guru-guru mat
gue. Jadi, di sekolah gue kan ada 5 guru matematika, yang jadi pembimbing gue
selama lomba 1 orang, trus 3 orang lagi nyusul pas pagi itu. Mereka
menyemangati gue. Lalu setelah perut kenyang, gue siap tempur untuk mengerjakan
soal tahap terakhir ini. Singkat cerita, gue telah mengerjakan soal tersebut,
dan menurut gue susah juga haha.. Kalau ga salah gue cuma bisa ngejawab 5 soal
dari 10 soal, yang lainnya gue jawab asal.
Jujur, gue pesimis bisa membawa pulang medali
saat itu. Gue yang selalu berdoa agar bisa membawa pulang medali emas,
mengganti doa gue supaya kalau gue ga juara 1 setidaknya membawa pulang
kemenangan (juara 2, 3, harapan 1 atau harapan 2).
Setelah lomba di hari itu selesai, gue kembali
ke hotel. Iseng-iseng gue googling di hp gue mengenai daftar pemenang ostn
tahun lalu. Gue menemukan daftar nama itu lengkap beserta skor yang mereka
peroleh. Juara 1 matematika non teknik tahun 2014 memperoleh skor 250-an! Juara
2 nya 160-an! Gue kaget pas ngeliatnya. Skor itu gede banget, dan gue pesimis
bisa memperoleh skor segitu. Gue merasa skor yang gue dapetin pasti kecil,
soalnya banyak soal yang gue gatau jawabannya. Sejak detik itu juga,
keoptimisan yang terpendam, merebak menjadi kepesimisan dan gue ngerasa
hopeless.
Tiba-tiba guru gue ngajak jalan
keliling-keliling Jogja bersama dengan mereka (guru mat gue tadi yang baru
dateng). Alhasil, daripada gue ga ada kerjaan, gue memutuskan untuk ikut. Destinasi
pertama adalah Dowa, tempat yang menjual barang hasil rajutan berupa tas,
dompet, atau apapun itu. Gue cuma sekedar liat-liat aja sih, ibu-ibu guru gue
yang pada beli. Setelah itu, gue diajak ke tempat jual batik, ke dagadu (tempat
jual baju). Ternyata guru gue pada belanja.
Trus gue pulang dan saat itu udah menjelang sore
hari. Gue langsung berinisiatif untuk mengajak teman-teman berenang. Akhirnya
berenang juga ya hehe… Setelah seru-seruan bermain air, kami pun bersiap untuk
makan malam. Kami makan lesehan di seberang Malioboro. Pokoknya seru banget
deh. Pas pulang, kami membicarakan rencana kami untuk besok akan pergi kemana. Akhirnya
diputuskan pergi ke Candi Borobudur.
Singkat cerita, tanggal 22 Mei 2015, gue ke
Candi Borobudur bareng-bareng yang lain. Kami foto-foto dan keliling-keliling.
Panas banget waktu itu cuacanya, membakar jiwa dan raga hehe.. Setelah itu
makan siang di Jejamuran. Itu loh tempat makan dimana hampir semua menu nya
merupakan olahan jamur. Setelah kenyang, kami mampir ke tempat belanjaan lagi,
dan gue ga belanja apapun karena bingung mau beli apan.
Nah pas malemnya, sekitar jam 11-an, gue keluar
dari kamar. Ga jauh dari kamar gue, ada kursi dan meja gitu. Gue putusin buat
duduk disitu sendirian dalam sepi. Gue mau ngegalau wkwk. Disitu gue ngerasa
bener-bener pasrah. Besok adalah pengumuman lombanya. Dan gue udah nyiapin hati
buat nerima juara berapapun. Gue sempet nangis juga sih, karena jujur gue takut
ngecewain guru, sekolah, orang dinas dki jakarta yang udah nemenin gue selama
lomba dan berkorban sekian banyak. Dan malam itu, gue berdoa minta yang terbaik,
karena gue ga bisa ngerubah segalanya. Besok adalah hari penentuan. Setelah
itu, gue balik ke kamar sebelum dicariin oleh Kak Hani dan Listya.
Tanggal 23 Mei tiba… Hari yang ditunggu-tunggu
dan menegangkan. Pengumuman dilaksanakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY) pukul 13.30. Kali ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,
Anies Baswedan, datang untuk membuka acara sekaligus mengalungkan medali pada
para pemenang. Sebelum nama pemenang diumumkan, panitian ostn menayangkan Film
Kilas Balik Pelaksanaan OSN 2015. Video nya dapat dilihat disini https://www.youtube.com/watch?v=oA4ZU5cX1tQ
Dan pada saatnya pengumuman dibacakan satu per
satu. Gue agak takut dan ga sabar ingin tahu hasilnya. Pengumuman diumumkan
dimulai dari juara 3, 2 dan yang terakhir 1. Untuk juara harapan 1 dan harapan
2 ga dipanggil naik ke atas panggung, tapi nanti tetep dapet sertifikat dan
uang tunai.
Sembari menunggu pengumuman dengan deg-degan,
gue berkenalan peserta dari Bali yang ternyata juara harapan 2. Wew.. setelah
itu juara harapan 1 dari daerah mana gitu gue lupa. Juara 3 udah dipanggil, dan
bukan gue. Juara 2 pun juga bukan gue. Di saat detik-detik terakhir ini, gue
merasa antara hidup dan mati. Dimana tersisa juara 1, namun gue merasa gue
pesimis bisa dapetin juara 1. Jadi antara juara 1 atau pulang dengan tangan
hampa, hmm…
Tapi sesuatu yang di luar dugaan pun terjadi.
Nama gue dipanggil saat diumumkan peraih medali emas alias juara 1. Wow.. Amazing..
Gue terharu banget saat berjalan ke panggung untuk menerima pengalungan medali
emas dari Pak Anies. Dan gue bisa tersenyum bangga bersama para pemenang
lainnya. Gue bisa mengangkat medali emas itu dan mimpi gue jadi kenyataan. Tak
lupa, saat itu juga gue mengucap syukur. Hari itu, menjadi hari yang terhebat
buat gue. Dan dalam hati gue berkata “medali ini buat segala perjuangan gue,
orang tua, temen-temen, sekolah, dki jakarta, dan semua orang yang udah
ngedukung dan berkorban banyak buat gue.”
Setelah berfoto bersama dan gue hanya bisa
speechless. Gue mendapat ucapan selamat dari temen-temen gue, guru-guru dan tak
lupa gue mengabari orang tua gue. Gue seneng bisa membuat mereka bangga dan
bahagia. Setelah itu, gue harus mengikuti acara jumpa pers Pak Anies. Dimana
gue sebagai perwakilan dari siswa yang juara ostn smk. Gue sangat gugup saat
disuruh menceritakan pengalaman gue di depan kamera dan banyak wartawan.
Oh iya, temen-temen gue juga bawa pulang piala
semua kok. Kak Hani juara 1, Listya juara 2, Yoab juara 2, Widi juara 3.
Lumayanlah.. Jadi ga ada yang menangis sendirian. Setelah itu, gue dan
temen-temen segera pergi menuju Benteng Vredeburg, disana akan dilaksanakan
secara live acara Mata Najwa. Kami dipanggil sebagai penonton. Tapi karena
sudah malam, kami memutuskan untuk kabur dari acara tersebut karena kami ingin
bersiap-siap, besoknya kami harus check-out dari hotel.
Rasa lelah terbayar lunas sudah pada malam itu.
Dan gue masih ga percaya gue diberi kesempatan untuk mengalungkan medali emas.
Setelah gue cari tahu, ternyata skor yang gue dapetin sangatlah kecil jika
dibandingkan tahun lalu. Gue hanya memperoleh nilai 132. Juara 2 nya 120 dari
Jambi. Gue sadar kemenangan ini dikarenakan faktor keberuntungan dan juga doa
gue.
Gue menarik pelajaran hidup dari perjalanan
panjang gue ini. “Siapapun orangnya bisa untuk melakukan apapun yang dia mau,
asalkan ada niat yang tulus dan keyakinan. Tiap orang bisa, mungkin ga dalam
bidang yang sama, tapi dalam hal-hal lainnya. Kita semua bisa menjadi seperti
yang kita mau.” :)
wah saya juga jadi peserta OSTN SMK bidang kimia tahun 2012 tapi cuman sampai tingkat provinsi jateng di UNDIP dulu, baca ya kisakhu http://koreajepara.blogspot.com/2017/09/kisahku-mengikuti-lomba-ostn-smk.html thank you
BalasHapus