Tahun 2015, saat itu tepat tanggal 1 Januari
2015. Gue mengambil secarik kertas. Iseng-iseng gue tulis daftar mimpi yang
ingin gue wujudkan di tahun 2015. Sesuatu yang tidak pernah gue lakukan
sebelumnya. Namun, ga gue sangka hal ini bisa mengubah pandangan gue. Ini
adalah daftar mimpi gue waktu itu :
- Menjadi juara 1 tingkat nasional OSTN matematika non teknik
- Mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliah
***
Bulan Maret 2015, gue mengikuti Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Tiba-tiba guru gue menelpon dan memberitahukan bahwa OSTN
matematika tingkat Jakarta Timur akan dilaksanakan minggu depan dan gue diminta
untuk ijin dari tempat PKL gue selama seminggu ini untuk latihan.
Hari perlombaan tiba, dan gue mengerjakan
soal-soal yang diberikan dengan penuh rasa yakin. Entah kenapa, gue merasa
yakin bisa mempertahankan apa yang gue peroleh tahun lalu. Dan keyakinan itu
membuahkan hasil yang baik. Setelah itu, gue mempersiapkan dengan
sebaik-baiknya untuk tingkat Jakarta. Gue punya target setidaknya gue harus
bisa masuk ke tingkat nasional, jadi gue harus meraih juara 1 untuk bisa
mewakili Jakarta melawan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
Sama seperti tahun lalu, dimana gue mengikuti
tes IQ terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan mengerjakan soal matematika seminggu
kemudian. Seminggu? Ya, karena hasil tes IQ biasanya keluarnya lama, makanya
dilaksanain duluan supaya pengumuman lombanya bisa pas hari saat mengerjakan
soal. Well, gue berharap dan sangat berharap. Saat pengumuman adalah saat yang
paling menegangkan. Perlahan tapi pasti, dibacakan nama-nama peraih juara 1, 2,
3, harapan 1 dan harapan 2.
Gue mengucap syukur ketika nama gue disebutkan
di urutan pertama. Itu artinya gue akan melaju ke tingkat nasional yang akan
dilaksanakan bulan Mei 2015 di Yogyakarta. Gue akan menjemput impian gue disana
dan ini adalah kesempatan terakhir yang gue punya. Dari Jakarta, gue bersama 4
orang lainnya yang berasal dari sekolah yang berbeda-beda. Kami semua akan ke
Yogyakarta untuk lomba pada bidang kami masing-masing.
Sebuah perjuangan panjang dan keras pun
dimulai. Dimana, sejak hari pengumuman itu, gue mulai belajar mat setiap hari
dan diberikan bimbingan intensif dari guru. Kadang, gue merasa jenuh, tapi gue
berusaha menghibur diri dan menenangkan diri agar ga stress. Gue ngerasa ada
beban di pundak gue. Karena sekolah dan dinas pendidikan sangat mengharapkan
gue bisa mempersembahkan medali emas untuk mereka.
Hari keberangkatan ke Jogja pun tiba. Gue
disana selama 2 minggu bersama 4 teman gue dari sekolah lain dan guru pembimbing
mereka masing-masing. Mereka adalah kak Hani yang mengikuti kimia, Listya yang
mengikuti biologi, Widi yang mengikuti fisika, dan Yoab yang mengikuti mat
teknik. Setelah meminta restu dari orang tua, gue berangkat dengan pesawat
Batik Air ke Jogja. Perjalanan ditempuh hanya selama kurang lebih 45 menit.
Jujur, ini adalah pengalaman pertama kali gue naik pesawat.
Setelah pesawat landing, gue dan ke-empat teman
baru gue menjejakkan kaki di Bandara Adi Sucipto. Dan kita langsung mengambil
foto sebagai kenang-kenangan. Nih fotonya :
Setelah itu, kami berlima menunggu mobil yang
akan mengantar kami ke sebuah rumah yang merupakan komplek homestay Universitas
Gadjah Mada. Sebelum ke homestay, guru-guru gue mampir ke sebuah supermarket
gitu, gue kira mau ngapain ya. Ternyata mereka belanja besar-besaran. Bahkan
sampe 2 trolly penuh, dan itu isinya sebagian besar makanan semua. Ada
berkotak-kotak susu, permen, makanan ringan, biskuit, teh, dan lainnya. Gue
kaget pas denger kalo makanan-makanan itu buat kami berlima selama di Jogja (2
minggu). Wew … Gimana cara ngabisinnya ya itu ckckc..
Setelah asik belanja, kami meluncur ke homestay
dan melakukan pembagian kamar, gue dan yang lainnya membereskan koper
masing-masing. Dan selama disana, kami mendapat jadwal belajar masing-masing.
Seharian penuh gue dijejali dengan soal-soal matematika -_- Untunglah semua itu
telah berlalu haha..
Pada malam pertama di Jogja, gue ga bisa tidur
sama sekali. Cuma meremin mata tapi ga bisa tidur-tidur sampe gue sendiri
frustasi untuk bisa menidurkan diri gue sendiri. Gue emang suka insomnia gitu
kalo tidur di tempat baru, jadi belom adaptasi gitu lah. Untungnya pas malem
kedua udah bisa tidur kayak kebo wkwk..
Selama 4 malem lamanya gue tinggal di homestay
UGM, tapi pada hari berikutnya, gue dan temen-temen harus pindah. Why? Karena
tempatnya mau dipake. Jadi, kami pindah ke University Club UGM atau biasa
disingkat UGM Club. UGM Club itu semacam hotel gitu lah. Lokasinya juga ga jauh
dari homestay nya kok.
Gue like banget sama suasana di UGM dan komplek
homestay nya. Bagus bangettt hehe.. Tiap pagi gue jalan pagi sama temen-temen
dan guru-guru. Jalan kesana kemari, ngeliat-ngeliat, menikmati udara pagi yang
segar, ngobrol, bercanda, dan hal lainnya yang ga mungkin gue lupain. Gue betah
banget tinggal disana. Trus pas tinggal di UGM Club, kami naik sepeda biru yang
disediakan untuk mahasiswa UGM. Nah loh
kok kami boleh make? Jadi, sepeda itu boleh dipake juga sama tamu yang nginep
di UGM Club. Bener-bener enak deh saat-saat itu.
Gue sempet ke Malioboro, trus jalan-jalan naik
Transjogja. Mirip kayak Transjakarta, tapi Transjogja memiliki ukuran yang
lebih kecil. Trus gue dan temen-temen ke Benteng Vredeburg. Makan malem lesehan
sambil dengerin pengamen nyanyi lagu Yogyakarta ciptaan K’la Project. Sampai
saat ini, gw pasti akan bernostalgia jika mendengar lagu itu. Ada feeling tersendiri
antara gue, lagu itu dan Yogyakarta. Pokoknya selama disana, gue ga hanya
belajar, tapi gue juga diajak refreshing dengan jalan-jalan, biar ga stress
hehe.. Jadi, gue sangat menikmati saat-saat disana.
Gue tinggal di UGM Club hanya sekitar 3 malem. Seminggu
berikutnya gue akan memulai petualangan gue dengan mengikuti rangkaian acara
OSTN tingkat nasional. Gue nginep di Hotel Abadi bersama dengan peserta OSTN
lainnya dari berbagai provinsi se-Indonesia. Mau tau kisah gue selanjutnya?
Lanjut ke part 3 ya.
wah saya juga jadi peserta OSTN SMK bidang kimia tahun 2012 tapi cuman sampai tingkat provinsi jateng di UNDIP dulu, baca ya kisakhu http://koreajepara.blogspot.com/2017/09/kisahku-mengikuti-lomba-ostn-smk.html thank you
BalasHapus