Antara bisa dan tidak bisa terdapat sebuah
tabir tipis yang kasat mata, namun memiliki pengaruh yang tanpa disadari dapat
mengubah hasil. Ketika kita menghadapi sebuah pekerjaan yang sulit dengan kata ‘tidak
bisa’, maka sampai kapanpun kita tidak akan bisa menyelesaikannya. Namun, jika
pekerjaan yang sulit tersebut diawali dengan kata ‘bisa’, maka niscaya kita
bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Setiap masalah pasti ada jalan keluar, setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Tergantung bagaimana cara kita memandang dan menjalaninya.
Yang mau ditekankan disini adalah ‘sulit bukan
berarti tidak bisa’, tapi seharusnya dapat menjadi tolak ukur untuk membuat
kita lebih maju. Jika kita mampu melampauinya, maka kita telah naik satu level
menjadi pribadi yang lebih matang. Semua itu membutuhkan proses yang panjang
dan mungkin melelahkan. Tapi itulah kesempatan untuk mengasah diri kita. Kalau
tidak ada sesuatu yang sulit di dunia ini, maka tidak akan ada yang mau
belajar, tidak akan ada tantangan, dan hidup ini akan berjalan rata tanpa
gejolak. Apakah hidup seperti ini yang kalian inginkan?
Dalam menghadapi hal yang sulit, kita harus
melatih pikiran kita untuk berpikir sederhana, berpikir mencari jalan yang
mudah, berpikir untuk menceraiberaikan bongkahan kesulitan itu menjadi
serpihan-serpihan kecil agar mudah dihancurkan.
“Ini sulit, tapi gue yakin bisa menghadapinya.
Harus bisa!”
Tanamkan hal itu dalam hati, agar saat
menghadapi kesulitan, kita lebih termotivasi dan bersemangat. Kita tidak mudah
putus asa dan dikalahkan oleh sisi lemah diri kita sendiri. Hidup ini tidak
bisa dimanjakan dengan hanya menerima hal-hal yang mudah dan enak saja. Inilah
hidup.
Kemenangan dan keberhasilan yang kita lihat
dari orang lain, merupakan buah dari menerjang ribuan badai kesulitan dan rintangan
yang tidak kita ketahui. Kita hanya mengilhami keberhasilannya saja, dan
menilai bahwa ia hebat. Padahal, hal yang dia dapat tak sesederhana dan semudah
yang kita lihat. Dia melakukan segala sesuatu jauh lebih daripada kita. Dia
lebih berjuang, dia lebih semangat, dia lebih keras terhadap dirinya, dia lebih
berani mengalahkan kesulitan, dan lainnya. Kita bisa seperti dia, apabila kita
melakukan hal yang sama. Mungkin ketika menghadapi batu sandungan, kita sudah
memutuskan untuk berhenti melangkah. Sedangkan dia, akan memikirkan cara untuk
menyiasati, bukan menghindari batu sandungan itu.
Apa yang menjadi kriteria mutlak sebuah
kesulitan? Jawabannya adalah tidak ada. Hal yang mudah, bisa menjadi sulit. Hal
yang sulit bagi seseorang, bisa menjadi mudah bagi orang lain. Banyak faktor
yang mempengaruhi hal ini.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan.
Jika sekarang ini kita masih bergelut dalam kesulitan, marilah pelan-pelan kita
resapi kehidupan ini. Tenangkan pikiran terlebih dahulu, lepaskan segala beban
yang mengganjal. Perlahan, masukkan sebuah sugesti bahwa hal yang kamu bilang ‘sulit’
tadi, bisa berubah menjadi ‘mudah’ dalam sekejap. Bayangkan bahwa kita BISA
mengatasi semuanya. Dan coba wujudkanlah dengan mulai mencoba lagi dan berusaha
menyelesaikan serta mencari jalan keluarnya sedikit demi sedikit. Setiap masa
akan berlalu, pahit dan manis, akan berlalu, seperti itu juga kesulitan,
semuanya akan berlalu. Semuanya tergantung sikap kita dalam melaluinya.
Membiarkan yang sulit menjadi bisa, atau tidak bisa.