Juni 2018 ~ Blue Light

Diposting oleh Agnes Tanujaya Label: Story Life di 16.15.00

<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Come back is real? Yeah...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Haiiii... Masih inget gue? Apa perlu gue kenalan ulang lagi? Gue ga banyak berubah kok, masih seorang penggelut ilmu akuntansi, kutu buku, pemakan bangku kuliah tapi mulai ogah-ogahan karna mulai jenuh. Tapi baru-baru ini orang bilang gue berubah jadi lebih 'cewek'. Loh jadi selama ini kalian anggep gue apa? Jeng jeng... Yang udah pasti umur gue menua, bukan remaja labil lagi tapi udah memasuki usia dewasa, so tanggung jawabnya juga pasti lebih besar deh. Dan pastinya pada postingan ini gue ga mau bahas metamorfosis gue selama ngilang karna kalian pasti bosen setengah mampus bacanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hmm.. Udah berapa tahun ya gue ga nulis carut-marut kehidupan gue yang flat-flat aja haha.. Rasanya sih udah lama banget sampe blog ini mungkin mau bunuh diri karna ditinggalin pemiliknya. Tapi toh gue balik lagi kan, demi blog gue tercinta dan para readers dari seluruh jagat raya ini yang semoga aja masih setia nungguin gue wkwk...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Jujur aja, gue sempet kepikiran untuk membumihanguskan blog ini dari dunia peselancaran google. Tapi emang pada dasarnya gue udah 'terlanjur sayang' jadi niat itu selalu gue batalin. Hal pertama yang jadi pertimbangan adalah gue pasti ngerasa sedih kalo tulisan-tulisan gue (yang gaje dan garing ini) harus hilang bersama setumpuk kenangan di dalamnya *unch unch*. Lagian tiap kali gue nulis postingan, gue nulisnya dengan sepenuh hati, nah kalo tulisannya gue hapus, berarti ada sebagian dari hati gue yang ikut ngilang juga #abaikan. </span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hal kedua adalah eksistensi gue di dunia ini bakal ilang ketika raga gue juga ilang dari bumi ini. Setidaknya gue tau kalo manusia itu ga ada yang abadi, kalo tulisan di blog kan siapa tau bakal tetep eksis sampe tujuh generasi mendatang, ya jadi mereka bisa tau sekilas kehidupan nenek moyangnya dulu seperti apa hehe...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hal ketiga adalah hal yang bikin gue bertanya-tanya, seandainya gue musnahin blog ini, adakah yang nyariin? hiks... Kan sedih kalo misalnya aja ada readers yang bookmark halaman blog gue (moga beneran ada), trus pas dibuka lagi udah ilang ditelan bumi. Padahal readers masih butuh info atau secercah inspirasi dari blog ini. Gue tau rasanya kayak apa. Hal keempat adalah pas kemarin gue iseng-iseng buka blog gue yang udah jamuran, ternyata angka followers nya tambah banyak *syukur*, sekarang jadi 14 loh (sama kayak tanggal ultah gue) #gaadahubungannya. Gue happy banget. Ternyata walau ditinggal, blog gue ini tetep berkarya *blog yang mandiri* :) Hal terakhir adalah gue kangen readers gue #tapiboong :p</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kelima hal itulah yang bikin gue balik lagi dan makin sayang sama blog ini. Oh ya, ada 1 hal lagi sih sebenernya yang ngasih pengaruh paling besar ke gue untuk nulis lagi, yaitu seseorang. Jadi orang itu adalah salah satu reader blog gue, nah orang itu tiba-tiba ngirim message ke instagram gue. Untung bukan buat ngiklan produk aneh-aneh, kan banyak tuh -_- Awalnya dia nanya-nanya gitu, ya gue jawabin aja. Eh ternyata orang itu suka nulis juga, dan dia mendukung gue untuk terus nulis dan nyoba ngirim tulisan ke web-web lain atau ikut lomba gitu. Singkat kata, gue jadi bersemangat lagi deh. Lalu, ada juga yang ngirim pesan ke instagram gue. Dia say thanks atas postingan blog gue yang membantu dan menginspirasi dia. Gue terharu baca chat nya :') Dia menghidupkan jiwa nulis gue yang hampir seutuhnya padam karna ketidakpedean gue. Harusnya gue yang berterimakasih ke kalian, orang-orang yang terus menyemangati gue untuk nulis secara ga langsung. Mungkin Tuhan belum ngijinin gue buat ngebunuh salah satu mimpi gue yang setiap awal tahun selalu gue tulis, dengan mengirim orang-orang seperti kalian dalam hidup gue. Gue jadi sadar kalo gue bisa berguna buat orang lain melalui tulisan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Di sisi lain, gue juga sadar, hidup ini ibarat keping koin. Ada yang mengidolakan gue, namun ada juga yang menjatuhkan gue. Ibarat koin yang ga bisa gue pisahin kedua sisinya, begitu juga hidup ini. Gue ga bisa menolak kehadiran orang-orang yang menjatuhkan gue, tapi gue bisa mutusin apa yang harus gue lakukan untuk ngadepin mereka. Apa gue merealisasikan perkataan mereka untuk jatuh, atau gue jadiin mereka sebagai batu loncatan untuk belajar lebih baik lagi. Itu semua ada di tangan gue. Begitu juga dengan tulisan gue, mungkin ada yang ga suka dengan tulisan gue, but it's ok selama ga anarkis. Seperti yang sering gue baca, setiap tulisan akan menemukan pembacanya masing-masing. Suka atau ga suka itu urusan selera readers, yang penting gue nulis untuk kesenangan hati gue sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Karna udah lama ga nulis, mungkin tulisan gue jadi agak kaku. Hanya ada satu kesempatan buat gue ngelatih keahlian menulis selama ini, yaitu pas ujian di kampus. Beberapa pelajaran membutuhkan sedikit banyaknya keahlian mengarang. Tapi seringkali ada ribuan kata bersemayam di kepala gue siap untuk dituangkan ke kertas, tapi tangan gue pegel jadi males nulis banyak-banyak (jangan ditiru) hehe.. Selain pas ujian, gue bener-bener ga pernah nulis apapun lagi. Yaoloh sok sibuk banget ya gue, padahal belom jadi orang beken.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Seperti lagu galau yang sering kalian denger "pergi untuk kembali". Gue juga gitu..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">I'm here for you...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Semoga gue masih diijinkan untuk berkarya :)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Salam dari manusia biasa (otw luar biasa)</span></div>

Come back is real? Yeah... Haiiii... Masih inget gue? Apa perlu gue kenalan ulang lagi? Gue ga banyak berubah kok, masih seorang pengg...

Ada Saatnya Melangkah Maju, dan Ada Saatnya Harus Berhenti

Diposting oleh Agnes Tanujaya Label: Story Life di 16.02.00

<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ga ada satu hal pun di dunia ini yang akan berjalan baik jika dipaksa. Dan ga ada satu orang pun di dunia ini yang akan seneng kalo disuruh melakukan sesuatu dengan terpaksa. Intinya, sesuatu yang dipaksakan itu pasti rasanya ga enak. Betul kan?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Begitupun juga dengan kehidupan ini, kita mesti tahu kapan kita harus melangkah maju untuk meraih apa yang kita inginkan, dan kapan kita harus berhenti. Jika kita terlalu maksain kehendak, maka semesta ga akan mendukung kita untuk mencapainya. Malahan hanya menyisakan kecewa bagi diri sendiri maupun orang lain yang telah menggantungkan harapan setinggi langit dan berusaha sekeras mungkin. Dalam hidup ini, kita bebas melakukan apapun, namun tetap ada batasannya. Sehingga ga semua hal bisa kita dapetin, dan kita harus tau itu agar kita ga terus melangkah tanpa hasil. Ibaratnya seperti jalan di perumahan, ada yang bisa membawa ke jalan yang lebih besar lagi (jalan raya), tapi ada pula jalan buntu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Gue sendiri lagi bingung harus tetep melangkah maju, atau mutusin buat berhenti aja. Saat ini gue berpikir untuk terus berjuang, tapi sedetik kemudian gue berpikir untuk menyerah aja. Ya kayak remaja ababil gitu lah, walau seharusnya gue udah memasuki usia dewasa, tapi entah kenapa jiwa labil itu masih nyisa di diri gue hehe... Gue merasa banyak hal di luar kuasa gue, sehingga gue ga bisa berbuat apa-apa lagi. Walau jujur aja  gue masih menginginkannya dan berharap.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Gue gatau apa gue udah kehilangan semuanya atau belum dalam sebulan ini. Gue mencoba segala cara untuk survive dan nyembuhin hati gue. Gue mati-matian mencoba agar masalah-masalah ini ga ganggu kuliah gue. Semuanya terasa jauh dan gue ngerasa sendiri. Gue kehilangan satu-satunya sahabat sekaligus orang yang gue udah anggep seperti cece sendiri. Gue juga kehilangan harapan untuk seseorang. Dan gue lagi bingung ngadepin ortu gue. Banyak hal yang bikin gue kecewa sehingga gue gatau harus ngapain. </span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Satu hal yang gue tau adalah gue udah ngerasa lelah untuk melangkah tapi gue belom mau berhenti. Nah loh, bingung kan... Dimana ada rasa sedih karena kehilangan seseorang, tapi saat inget orang itu gue juga ngerasa marah, dan gue ga bisa ngeluarin itu semua. Jadi hati gue itu kayak bom aja yang sewaktu-waktu bisa meledak dan ngancurin semuanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Di satu sisi gue kangen moment sama orang itu, tapi di sisi lainnya gue ga bisa nerima orang itu lagi atas apa yang udah terjadi. Gue belum pernah ngebenci orang selama ini, palingan cuma kesel bentaran doang trus lupa deh. Tapi untuk kali ini, gue ga bisa untuk ga sedih atau marah pas ngingetnya. Apa karena gue belum berdamai dengan masa lalu ya? Satu hal yang gue takutin adalah lama kelamaan rasa sayang gue berubah jadi benci ke orang itu. Gue gatau harus gimana :'( Gue terlanjur kecewa dan gue ga bisa buat percaya dan deket lagi dengan orang itu. Sedangkan orang itu dateng dan bilang pengen deket lagi, tapi dia ga nunjukin dirinya emang mau deket sama gue lagi, dia ga berusaha komunikasi sama gue, dll, dia tetep ngejauh dari gue dan ngebuat diri gue ga berharga.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: trebuchet ms, sans-serif;">Ada hal-hal yang ga mungkin bisa lagi kayak dulu. Walau kita sama-sama menginginkannya, tapi pasti feel nya beda. Saat inilah gue sadar semuanya udah terlanjur hancur dan ga bisa diperbaiki lagi, saat ini pula gue mutusin berhenti.</span></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: trebuchet ms, sans-serif;">Setiap manusia harus mampu mengambil keputusan dalam hidupnya. Sama halnya dengan gue, gue mesti mutusin tetep maju atau ngelepas semuanya. Karena kalo gue ga bisa ngambil keputusan, gue hanya membuat diri gue sendiri menderita dan juga orang lain. </span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms, sans-serif;">Gue juga ga mau bikin orang lain kecewa lagi gara-gara gue, udah cukup yang dulu pernah terjadi, gue ngerasa jadi orang yang kejam karenya nyakitin perasaan orang, walau bukan diri gue yang sepenuhnya salah karena keadaanlah yang ga tepat. I'm so desperate...</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: trebuchet ms, sans-serif;">Gue baru aja kehilangan sahabat gue (seperti yang udah gue bilang di atas) karena gue mutusin untuk berhenti. Sekali lagi gue harus ngerasain sahabat gue diambil orang lain (walau problem yang kali ini lebih kompleks). Dan ga cukup dengan semua rasa sakit itu, gue harus dihadapkan lagi dengan kekecewaan lainnya. Ada hal yang ingin gue perjuangkan, namun bersamaan dengan itu semua pintu kesempatan menutup. Hingga memaksa gue mematahkan hati sekali lagi. Syukur-syukur kalo dampaknya cuma ke gue. Kalo ke orang lain juga, bisa tambah ngerasa bersalah gue. Hufffttt.. Tersisa sebuah rasa kesepian dibalik keceriaan yang gue berikan pada dunia luar untuk menunjukkan I'm OK.</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: trebuchet ms, sans-serif;">Ga perlu nunjukkin kesedihan lu ke semua orang. Karena banyak orang yang cuma mau tau apa masalah lu, bukan bener-bener peduli. Terlihat baik-baik aja akan lebih baik daripada menerima tatapan dikasihani dari orang lain.</span></blockquote>
<span style="font-family: trebuchet ms, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: trebuchet ms, sans-serif;">Ya tapi gue yakin kok tiap masalah yang terjadi akan mampu gue hadapin karena Tuhan memberikan kekuatan di dalamnya. Dan tiap masalah menyimpan hikmah dan pelajaran yang bisa diambil. Gue yakin gue bisa sembuh dari segala rasa sakit ini, mungkin butuh waktu. Gue yakin masalah ini akan mendewasakan diri gue, dan bukan menghancurkan. Masalah tercipta karena manusia, oleh manusia, dan untuk manusia yang lebih baik. Badai akan berlalu, dan selepas badai akan ada matahari yang muncul untuk menghangatkan. Semoga...</span></div>

Ga ada satu hal pun di dunia ini yang akan berjalan baik jika dipaksa. Dan ga ada satu orang pun di dunia ini yang akan seneng kalo disuruh...

Long Time No Write

Ada Saatnya Melangkah Maju, dan Ada Saatnya Harus Berhenti