TSM Accounting Competition 2015 (Final)

Diposting oleh Label: di

Pagi-pagi buta, ga buta juga sih sebenernya haha.. jam 7-an gue dan temen-temen janjian, kumpul di halte busway. Kami ber-enam akan berangkat bersama-sama ke TSM naik busway. Hari ini tim B akan mengikuti babak semifinal di sesi 8, sedangkan tim A (tim gue) udah positif masuk final. Jadi palingan gue nungguin aja sampe final di mulai.

Oh ya, gue lupa bilang di postingan sebelumnya kalau dari babak semifinal, masing-masing sesi akan diambil 1 tim dengan nilai tertinggi untuk masuk final. Jadi dari sesi 3, yang masuk final itu tim gue karena mendapat poin tertinggi dari antara 2 tim lainnya. Sebenernya ada unsur hoki-hokian juga sih, soalnya kalo kita dapet lawan yang berat, pasti kan susah tuh. Kalo dapet lawan yang lumayan enteng, kita masih berpeluang untuk menang. Jadi semua itu tergantung undian di awal pembagian sesi tadi wkwk..

Setelah sampai di TSM, pertandingan sesi 4 sudah dimulai. Dan bangku penonton pun telah penuh, jadi kami ber-enam duduk di paling belakang, ngambil kursi lagi haha.. (setidaknya masih dapet kursi, ga duduk di lantai). Gue memberi semangat pada tim B yang sedang menunggu giliran untuk bertanding dan menyuruh mereka agar tidak gugup.

Tak terasa sesi 8 pun mulai, tim B pun berjuang. Selamat berjuang kawan :’) Kurelakan kalian ke medan perang (rada alay). Tapi sangat disayangkan karena tim B ga bisa melanjutkan ke babak final, karena mereka kalah di babak rebutan. Banyak pertanyaan yang mereka jawab, tapi salah, jadinya minus. Sayang banget ya hiks.. Lalu akhirnya mereka memutuskan untuk pulang duluan karena hari sudah menjelang sore. Gue menyemangati mereka agar tidak berkecil hati, setidaknya sudah mendapat ilmu dan pengalaman. Masih banyak jalan lain untuk memperoleh kemenangan.

Tim yang lolos ke babak final dari masing-masing sesi adalah : sesi 1 SMKN 20 (A) 400 point, sesi 2 SMA Kristen Yusuf (A) 1000 point, sesi 3 SMKN 48 (A) 500 point,  sesi 4 SMKN 9 (A) 700 point, sesi 5 SMKN 16 (A) 400 point, sesi 6 SMKN 13 (B) 500 point, sesi 7 SMA Kristen Yusuf (B) 1600 point, sesi 8 SMK Pelita IV (A) 1900 point, sesi 9 SMK Setia Bhakti (A) 600 point.

Tak lama kemudian, babak final dimulai. Babak final dibagi menjadi dua sesi. Satu sesi terdiri dari 4 tim. Loh kok cuma 4 ? Berarti total 8 tim dong ? Yupss, benar sekali. Walaupun babak semifinal ada 9 sesi, yang diambil ke final tetap 8 tim, berdasarkan point tertinggi yang diperoleh pas cerdas cermat semifinal itu. Beruntung karena tim gue memperoleh point 500, dan ada tim lain yang memperoleh nilai 400, jadi gue masih lolos ke final. Tapi gue masuk ke sesi pertama, untuk menentukan juara V-VIII. Sedangkan sesi kedua untuk menentukan juara I-IV. Penentuan kita masuk sesi yang mana, itu berdasarkan ranking perolehan point cerdas cermat babak semifinal tadi. Jadi point tadi sebenernya menentukan juga. Karena gue cuma 600, jadi dapet sesi pertama yang hanya bisa memperoleh peringkat antara V-VIII. Gapapalah yang penting ada juara hehe..

Babak final sama seperti babak semifinal, yaitu berupa cerdas cermat dengan mekanisme yang sama, namun jumlah pertanyaan diperbanyak. Untuk soal wajib diberikan 10 pertanyaan wajib dengan 7 soal hitungan dan 3 soal teori. Dan untuk soal rebutan, diberikan maksimal 15 soal.

Tim yang berlomba di babak final sesi 1 adalah : SMK Setia Bhakti (A), SMKN 48 (A), SMKN 13 (B), SMKN 16 (A).
Tim yang berlomba di babak final sesi 2 adalah : SMK Pelta IV (A), SMA Kristen Yusuf (B), SMA Kristen Yusuf (A), SMKN 9 (A).

Babak final sesi pertama pun dimulai. Kali ini gue udah masang strategi bersama kedua temen gue. Jadi, kan pas soal wajib itu tiap tim dikasih 10 soal buat dijawab. Tapi kalau seandainya mereka salah jawab, soal akan dilempar ke tim yang lain yang terlebih dahulu menekan bel, dan tim gue akan mencet bel. Meskipun gatau jawabannya apa, tim gue akan berusaha mencet bel duluan. Kenapa? Itu adalah salah satu taktik kami untuk mencegah pertambahan poin dari lawan. Biarlah soal itu hangus bila saya menjawab salah, daripada diberikan kepada tim lain. Kalau mereka menjawab benar, maka mereka akan mendapat poin. Tapi taktik ini hanya berlaku di soal wajib yang tidak ada pengurangan point ya. Kalau di soal rebutan yg ada minus point, ntar point nya habis karena jawab salah mulu hehe..

Taktik itu berjalan lumayan lancar, namun agak memalukan. Karena disaat gue bener-bener gatau mau jawab apa, ternyata temen gue udah memencet bel dan gue harus menjawab apa aja walau ga nyambung. Di tim gue, ada pembagian tugas, gue dan Dhea bagian ngitung, gue yang jawab pertanyaan, dan Widya yang mencet bel sama bantu catet soal. Pernah ada 1 soal, yang ditanya itu adalah tanggal jatuh tempo wesel, tapi karena pas dia bacain soal kami udah sibuk ngitung sendiri, kami gatau apa yang ditanyakan, maka kami menjawab dalam bentuk jurnal haha.. Ga nyambung banget kan. Soalnya waktu menjawab dan ngitung kan cuma 20 detik, jadi kami rada panik cepet-cepet ngitung. Alhasil gatau apa yang ditanyakan (jangan ditiru !!!)

Soal wajib tim gue cuma dapet 600 point. Dan berlanjut ke soal rebutan, 3 kali gue nyoba mencet bel dan ngejawab, tapi jawaban gue salah semua. Point gue jadi ketinggalan dari tim yang lain. Tim yang lain gue liat pada nyari aman, jadi ga ada yang mencet bel. Gue yang takut point kelompok gue makin kecil, gue ga berani mencet bel lagi. Gue ga mau mengikuti nafsu gue untuk memulangkan point dan menebus kesalahan gue.

Tiba di 1 soal, yang sangat mudah (bagi gue), namun mengandung jebakan. Tak perlu menghitung untuk menjawab soal itu, tapi gue ragu dan takut untuk menjawab. Akhirnya tim lain memencet bel dan menjawab soal itu, dan jawaban yang ada di kepala gue ternyata bener. Tim mereka mendapat point. Dan gue ngerasa bener-bener nyesek disitu. Disaat gue bisa dapet point, tapi gue terlalu takut dan ga berani ambil resiko. Gue merutuki diri gue sendiri. Sejak soal itu, gue memutuskan untuk berani ngejawab dan mencet bel. Karena ga akan ada bedanya antara gue jawab dan salah. Saat ini gue berada di posisi terakhir, jadi lebih baik gue main terus aja, siapa tahu dapet tambahan point.

Soal selanjutnya gue mencoba untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan, dan beruntungnya gue berhasil mengembalikan point yang hilang tadi. Ya, gue berhasil menjawab 3 soal dengan tepat. Jadi point akhir tim gue 600 dan mendapat juara 7. Sedangkan SMK Setia Bhakti dengan 1000 point juara 5, SMKN 16 dengan 850 point juara 6, dan SMKN 13 dengan 500 point juara 8.

Gapapalah juara 7, yang penting udah berusaha yang terbaik dan pernah ngerasain greget nya cerdas cermat akuntansi hehe.. Semoga adek kelas gue yang ngikut tahun depan bisa lebih baik lagi.

Sesi kedua dimulai, pertandingan yang sangat seru (menurut gue). Dimana terjadi pertarungan yang sangat sengit. Gue salut banget sama SMA Kristen Yusuf yang meraih juara 1, karena mereka yang notabene adalah anak IPA dan baru kelas 11, bisa ngitung akuntansi cepet banget. Bahkan sebelum soal selesai dibacakan, tim mereka sudah menjawab dengan benar. Kaget gue pas ngeliatnya. Gue jadi tertantang dan termotivasi untuk belajar lebih baik lagi. Seandainya gue masih ada kesempatan buat bertemu dengan mereka lagi, gue pengen nyoba buat jadi lebih baik. Ibaratnya gue udah megang akuntansi selama 3 tahun, sedangkan mereka anak IPA, jadi gue merasa malu dan kalah telak wkwk.. Gue pengen lebih baik lagi pokoknya karena lomba ini. Lomba ini telah membuka mata gue untuk belajar lebih baik lagi, karena ternyata di luar sana banyak orang yang jauh lebih pinter daripada gue.

Hasil juara akhir adalah juara 1 SMA Kristen Yusuf (B) 2250 point, juara 2 SMKN 9 (A) 725 point, juara 3 SMA Pelita IV (A) 650 point dan juara 4 SMA Kristen Yusuf (A) 225 point. Selamat buat kalian semua. Kalian memang yang terbaik.




Oh iya, juara 1 dari TSM Accounting Competition se-Jabodetabek ini akan mengikuti tingkat selanjutnya yaitu nasional. Jadi, mereka akan bertanding lagi dengan juara-juara TSM Accounting Competition dari beberapa daerah lainnya.

Hadiah yang diperoleh adalah :
Juara 1 Uang tunai 2.750.000, medali, sertifikat, piala dan beasiswa free 1 semester kuliah di TSM
Juara 2 Uang tunai 2.500.000, medali, sertifikat, piala dan beasiswa free 1 semester kuliah di TSM
Juara 3 Uang tunai 2.250.000, medali, sertifikat, piala dan beasiswa free 1 semester kuliah di TSM
Juara 4 Uang tunai 2.000.000, medali, sertifikat, piala dan beasiswa free SPP & BPP Sem 1 di TSM
Juara 5 Uang tunai 1.750.000, medali, sertifikat, piala dan beasiswa free SPP & BPP Sem 1 di TSM
Juara 6 Uang tunai 1.500.000, medali, sertifikat, piala dan beasiswa free SPP Sem 1 di TSM
Juara 7 Uang tunai 1.250.000, medali, sertifikat, piala dan beasiswa free SPP Sem 1 di TSM
Juara 8 Uang tunai 1.000.000, medali, sertifikat, piala dan beasiswa free SPP Sem 1 di TSM


Walaupun cuma dapet juara 7, gue udah merasa cukup bangga kok. Lumayanlah pertama kali ikut langsung dapet juara, daripada ga bawa pulang apa-apa haha .. Tahun depan harus lebih baik lagi pokoknya. Semoga menginspirasi..

6 komentar:

  1. soalnya saya baru dlm kompetisi khususnya lks nasional,
    saya lks bimen dri riau,
    minta sarannya dong dari yg udh pengalaman

    BalasHapus
    Balasan
    1. bulan mei nanti ke nasional ? keren tuh ... saran apa ? hehe..

      Hapus
    2. TSM Competition ga lolos karena juara 7

      Hapus
  2. baca blog lu bner2 bkin gue terinspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih.. Sukses buat lu.. Makasih juga udah baca blog gue ya :)

      Hapus

Back to Top