PTN/PTS ? Jangan Galau !

Diposting oleh Label: di

Halo readers.. Pembaca setia blog gue dimanapun kalian berada, mohon maaf jarang posting, soalnya lagi sibuk ujian haha.. Maklum udah kelas 12, sebentar lagi lulus dan siap untuk menghadapi dunia yang sebenarnya, yaitu dunia kerja, dunia usaha, dunia kuliah, atau dunia rumah tangga. Gue sendiri milih yang mana? Kalo kalian baca blog gue dari awal, pasti tau dong gue mau masuk ke dunia yang mana. Yang jelas bukan dunia astral, dunia lain, atau apapun itu. Gue akan kuliah di PPA BCA yang kerjasama dengan Universitas Trisakti. Jadi ujung-ujungnya sih gelar S1 gue atas nama Trisakti.

Tapi sebenernya keputusan gue untuk mengambil beasiswa PPA BCA ini telah menuai kontroversi. Kenapa? Karena sebagian besar orang-orang di sekitar gue menyarankan gue untuk masuk PTN. Mereka menyayangkan gue yang memilih masuk ke swasta daripada negeri, terutama pihak sekolah. Hmm… Kalo gue pribadi sih ngerasa biasa aja. Gue berterima kasih banyak kepada orang-orang yang telah memberikan arahan atau nasihat ke gue tentang universitas negeri ataupun swasta. Tapi sebenernya menurut gue, universitas tempat kita menempa ilmu hanya berperan 30%. Lalu apa yang 70% nya itu? Ya tentu saja diri kita sendiri.

Sebelumnya gue mau mengulas terlebih dahulu pendapat sebagian besar orang mengenai PTN dan PTS. Kebanyakan dari mereka (temen-temen gue) lebih memilih PTN karena dianggap lebih berkualitas, lebih murah, mudah mencari kerja, lebih menjamin masa depan dan lain sebagainya. Mereka menganggap sejelek-jeleknya suatu PTN, masih lebih unggul daripada PTS. Dan gue ga bisa nyalahin pendapat siapapun disini, karena tiap orang toh bebas berpendapat kan?

Disini gue cuma mau menambahkan dari semua pendapat-pendapat yang telah gue denger. Kalo ada yang ga setuju dengan pendapat gue ini, juga rapopo, karena gue tak memaksa pembaca untuk setuju juga dengan gue. Kita memiliki pikiran yang beda, hati yang beda (walau kita melihat langit yang sama), jadi ga mungkin bisa disatukan. Yang hanya ingin gue tekankan disini adalah ga semua PTS itu buruk. PTN mungkin memang lebih baik, tapi bukan berarti PTS itu buruk. Malahan untuk beberapa PTS telah memiliki kualitas yang setara dengan PTN. Jadi jika ada yang gagal untuk masuk PTN, jangan sampe putus asa dan tidak mau kuliah.

Gue sendiri kenapa milih swasta? Karena dari awal gue nyari beasiswa full. Dan yang biasanya nyediain banyak beasiswa full itu adalah PTS. PTN ada juga kok, tapi dengan persyaratan yang lebih rumit. Gue merasa ga bisa nyanggupin persyaratan untuk beasiswa full di PTN, kayak Bidik Misi. Jadi gue nyoba di swasta. Gue ga mau bebanin orang tua gue dengan biaya kuliah yang mahal, karena ortu gue juga harus biayain kuliah koko gue. Untungnya sih gue bisa dapet beasiswa ya hehe…

Gue sendiri walaupun nyari PTS, tapi gue memperhatikan akreditasi PTS tersebut dan nama baiknya. Biasanya kan PTS yang terkenal unggul namanya dan bagus dari segi akreditasinya akan memungut bayaran kuliah yang sangat menjebolkan kantong. Oleh karena itu, gue selalu mencari beasiswa. Kalo ga ada beasiswanya, ga mungkin gue mau daftar ke situ wkwkw…

Jadi sangat penting saat memilih PTS adalah melihat akreditasinya. Ya kalo bisa A lah. Kalo ga bisa, setidaknya B. Jangan sampe C. Dan juga kalo bisa PTS nya itu udah punya nama di dunia perusahaan, jadi nantinya akan lebih mudah nyari kerja.


Apa kesimpulannya? Kesimpulannya adalah setiap institusi pendidikan, baik negeri maupun swasta, memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Yang penting adalah bagaimana sikap kita menimba ilmu selama disana. Ambil positifnya. Jangan menyesali hal yang sudah kita pilih. Dan jangan pesimis. Percaya tidak percaya, dimanapun saat ini kita menjejakkan kaki, dimanapun kita menetapkan pilihan, itu sudah ada yang mengatur, seperti sebuah takdir yang membawa gue untuk ngeblog dan membagi pengalaman hidup gue.
Posting Komentar

Back to Top