TSM Accounting Competition 2015

Diposting oleh Label: di

Hello again semuanya… Gue mau berbagi pengalaman gue saat mengikut lomba akuntansi di Trisakti School of Management (TSM) pada tanggal 20 dan 21 November 2015 lalu. Dari sekolah gue, SMKN 48, mengirimkan 2 tim untuk menjadi peserta lomba ini. Tim A yaitu gue, Dhea, dan Widya. Tim B yaitu Pearlytha, Nopi, dan Hilmia. Perlombaan ini diikuti oleh kurang lebihnya 120-an tim dari SMA/SMK sederajat se-Jabodetabek.

Technical meeting diadakan tanggal 18 November 2015. Gue ga dateng karena berhalangan hadir, ada sedikit urusan #banyaksebenernya. Well, langsung aja ke hari perlombaan. Jeng-jeng-jeng … *backsound musik tegang* hehe..

Perlombaan akuntansi ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu babak penyisihan, babak semifinal dan yang terakhir babak final. Di babak penyisihan masing-masing tim akan diberikan 75 soal pilihan ganda dan 1 soal essay. Point yang diberikan adalah jika menjawab benar +10, jika salah -5, dan jika tidak dijawab 0. Materinya seputar perusahaan jasa, dagang dan manufaktur. Waktu yang diberikan hanyalah 60 menit, jadi harus pinter bagi waktu supaya keburu ngerjain semua soal.

Gue bertiga segera mempersiapkan semuanya. Kalkulator yang digunakan ga boleh yang jenis scientific, jadi harus pake kalkulator biasa (gue menyebutnya dengan kalkulator warung). Dimana saat itu gue bawa 2 kalkulator untuk jaga-jaga. Jadi, di tim gue ada 4 kalkulator *gapentingbangetya*

Setelah babak penyisihan dimulai, gue langsung membuka soal yang di staples dan ngebagi-bagi soalnya ke kedua temen gue. Waktu 60 menit berlalu begitu cepat. Soal essay gue kerjakan di detik-detik terakhir dengan tulisan yang mungkin tidak terbaca oleh jurinya (saking jeleknya) wkwk.. Ada sekitar 7 nomor yang tim gue ga kerjain. Why? Bukan ga keburu, tapi emang lupa materinya -_- Saat itu, gue lupa rumus mencari persen penyusutan saldo menurun ganda *anak akuntansi macam apa gue ini* (jangan ditiru!!!), jadi gue kosongin beberapa nomor disitu. Trus ada juga soal teori yang gue gatau, jadi daripada dijawab salah dan minus point, mendingan dikosongin aja deh #safetyway.

Waktu istirahat, dibagikan besek makanan. Gue dan temen-temen tim A dan tim B langsung mengambil posisi di sudut koridor yang masih kosong untuk menyantap makanan sambil menunggu hasil pengumuman keluar. Disitu kami ngobrol dan berdoa semoga tim A dan tim B bisa lolos ke babak semifinal.

Sekitar jam 12-an, kami semua dipanggil ke ruang studio. Di ruang itu lah pengumuman tim yang lolos ke semifinal akan dibacakan. Tapi karena tempatnya ga cukup buat 300-an orang, yang diperbolehkan masuk ke auditorium hanya perwakilan dari masing-masing tim 1 orang. Alhasil, gue dan Pear masuk ke ruangan, yang lain menunggu di luar.

Agak deg-degan juga sih pas nungguin pengumumannya. Tapi gue dan Pear berteriak ‘hore’ saat nama tim sekolah kami disebutkan. Kami berdua masuk babak semifinal. Seharusnya hanya 24 tim yang diambil untuk babak semifinal, namun karena ada sesuatu yang gue gatau kenapa, jadinya ada 27 tim yang melaju ke babak semifinal. Setelah pengumuman, temen-temen yang masuk ke semifinal namun masih menunggu diluar, diperbolehkan masuk studio. Sedangkan yang perjuangannya telah terhenti di penyisihan langsung pulang.


Setelah itu, panitia memanggil masing-masing perwakilan dari tim untuk mengambil nomor undian. Jadi, 27 tim yang lolos akan dibagi menjadi 9 sesi. Sesi 1-3 dilaksanakan hari ini juga. Sedangkan sesi 4-9 dilaksanakan besok. Seperti yang gue udah bahas tadi, seharusnya cuma ada 8 sesi (bukan 9 sesi), tapi karena ada 27 tim, makanya 9 sesi. Sesi 9 itu ada SMK Triratna, SMKN 13 dan SMK Setia Bhakti(A).


Dan sekali lagi, gue ditunjuk untuk mengambil nomor undian itu. Gue harap-harap cemas, berdoa semoga dapet nomor urut yang lomba besok, supaya bisa lebih mempersiapkan diri lagi di rumah dan ngeliat dulu sistem lombanya seperti apa. Tapi sangat disayangkan karena gue mendapat sesi 3, dan tim B dapet sesi 6. Hufftttt siap ga siap harus dijalanin. Gue dan temen-temen langsung menuju ruangan tempat babak semifinal akan diadakan.

Babak semifinal adalah babak cerdas cermat. Dimana dari 3 tim dalam 1 sesi yang bertanding, hanya akan diambil 1 tim untuk ke babak final. Babak ini terdiri dari soal wajib dan soal rebutan. Soal wajib terdiri dari 7 soal, yang berupa 5 soal hitungan dan 2 soal teori. Sedangkan untuk soal rebutan terdiri dari maksimal 10 soal. Untuk soal wajib, kalo menjawab benar akan diberi skor +100, dan kalo salah ga ada pengurangan point. Sedangkan untuk soal rebutan, jawab bener +100, jawab salah -100. Jadi harus hati-hati jawabnya, ga boleh asal pencet bel, ntar pointnya minus.

Sesi 1 dimulai. Peserta dari sekolah-sekolah lain diperbolehkan untuk menonton. Saat gue menonton pertandingan sesi 1 itu, gue merasa hopeless atas soal yang dibacakan. Soal-soal yang keluar itu di luar perkiraan gue. Dan ini adalah pengalaman gue pertama kali ikut cerdas cermat akuntansi. Dimana ga cuma harus punya ilmu yang cukup, tapi juga harus cepet dan teliti pas jawabnya, serta memiliki ketahanan mental. Soal yang keluar itu kayak bunga-bunga wesel, obligasi dan teman-temannya itu yang ga gue ngerti. Gue ngerasa ga bisa, dan berkali-kali gue nyoba coret-coret di kertas, jawabannya selalu salah. Itu membuat gue down sebelum bertanding.

Kedua temen gue di tim A menunjuk gue sebagai juru bicara untuk menjawab tiap pertanyaan yang diajukan. What? Gue panik. Takut salah jawab, takut grogi, takut blank, takut ngelibet ngomongnya. Tapi, itu sebuah tanggung jawab dan kepercayaan dari kedua temen gue. Sebelum sesi 3 dimulai, gue berbisik ke Dhea dan Widya “Kita pasrah aja. Kita coba yang terbaik dan sebisanya kita. Yang penting kita coba menangin babak semifinal ini. Karena kalo kita udah berhasil menangin babak ini, kita bakal langsung masuk final. Dan kalo udah final, berarti kita setidaknya udah bawa pulang sesuatu (piala, medali dan juara), walaupun bukan juara 1, 2 atau 3. Kita bisa!”

Jadi pada prinsipnya adalah setiap gue mengikuti lomba, gue berharap setidaknya gue membawa pulang sesuatu buat sekolah, agar gue ga ngecewain banget (karena gue ngewakilin sekolah dan lomba ini pada dasarnya adalah gue yang mau. Jadi gue yang ngajuin ke pihak sekolah buat ikutan lomba ini. Gue ngajuin lomba ini ke sekolah krna free regist, jadi ga bakal memberatkan). Bukan buat sekolah doang sih, tapi buat diri gue sendiri dan kebanggaan orang tua gue. Jadi sebisa mungkin gue berharap ga pulang dengan tangan hampa, minimal sudah membawa kebanggaan bagi semua orang.

Dan sebenernya lewat lomba TSM ini, gue mau mengganti kekecewaan guru-guru akuntansi gue akibat ketidakbisaan gue waktu itu untuk ikut LKS akuntansi karena ada urusan lain yang menurut gue lebih penting. Gue mau menebus LKS dengan kemenangan lomba sekarang ini. Bukannya tak bertanggung jawab, tapi waktu itu gue dihadapkan dengan pilihan yang sulit, antara LKS (membela nama sekolah) atau masa depan gue.

Lanjut ke arena pertandingan, suasana sudah semakin memanas hehe. Sesi 3 pun di mulai. Setelah berdoa, dan berusaha tenang, gue beserta Dhea dan Widya melangkah pasti menuju arena cerdas cermat yang telah dipersiapkan. Soal wajib mulai diberikan. Tim gue dapat menjawab 5 soal, ga nyangka juga bisa kejawab 5 hehe.. Jadi poin dari tahap pertama yang berhasil gue kumpulin adalah 500.

Tahap kedua adalah rebutan dan ada minus point jika jawab salah. Maka dari itu, gue takut-takut jawabnya. Gue main aman, ga jawab apa-apa. Dan gue liat tim lain ngejawab terus, tapi kebanyakan salah, jadi point mereka banyak minus. Tapi agak kesel juga, ketika gue udah nemu jawaban dan mau menekan bel, karena inget minus point itu, gue jadi ga berani ambil resiko. Hingga 2 pertanyaan terakhir gue memberanikan diri untuk menekan bel, berharap tambahan point. Dan untungnya gue bisa menjawab bener. Tapi disayangkan saat pertanyaan terakhir tim gue menjawab salah. Jadi point akhir gue 500, dan cukup mengantarkan tim gue menuju kemenangan. Yesss.. Tim gue positif masuk ke babak final. Walaupun di tengah keterbatasan dan ketidakmampuan, masih ada kesempatan yang terbuka. Setelah itu gue dan tim gue pulang dengan penuh kegembiraan. Ada rasa optimis menyelinap dalam hati untuk final besok. Ternyata gue bisa melebihi dari apa yang gue perkirakan. Gue bisa melampaui batas yang gue miliki dengan mencoba hal yang baru. Gue akan mempersiapkan lebih baik lagi untuk menghadapi besok.


Babak finalnya gue ceritain di postingan selanjutnya ya .. Dah ..

1 komentar:

Back to Top