Tangan yang Terlalu Menggenggam

Diposting oleh Label: di

Pernahkah tangan lu digenggam oleh si doi? Yang ga pernah kasian deh wkwk kita senasib sependeritaan sepenanggungan :'( Bukan itu kok poin utamanya. Biarlah jawaban dari pertanyaan awal tadi menjadi rahasia di antara kita berdua aja ya hehe.. Kalau tangan lu pernah digenggam (ntah sama orang tua, temen, sodara, atau siapapun itu), apa yang akan lu lakukan bila tangan lu digenggam dengan kekuatan super (alias terlalu erat)? Pasti lu akan mencoba untuk melepaskan, soalnya tangan lu jadi sakit. Nah prinsipnya sama dengan topik yang mau gue bahas kali ini, tentang tangan yang terlalu menggenggam.



life.viva.co.id

Kalian pasti pernah ketemu sama orang (atau jangan-jangan salah satu dari kalian nih) yang terlalu ingin mendapatkan semua yang ada di dunia ini, dan setelah mendapatkannya dipegang erat-erat supaya ga ada yang bisa ngambil apa yang dia punya. Menurut perkiraan gue, orang semacam ini justru sebenernya merasa menderita. Loh kok menderita sih? Jelas-jelas dia milikin banyak hal yang ga dipunya orang lain. Emang betul sih dia punya banyak, tapi jangan salah readers, memiliki banyak hal bukan berarti memiliki kebahagiaan. Kadangkala justru hal yang dimiliki itu bisa menjerumuskan. Bingung ya? Haha... Pegangan kalo bingung..

Contohnya antara orang kaya dengan orang sederhana (ga bermaksud diskriminasi ya). Belum tentu orang yang kaya hidupnya lebih bahagia jika dibandingkan dengan orang sederhana. Ya ga? Banyak kok orang kaya yang justru hidupnya penuh stress, marah-marah, dan sebagainya. Malahan yang orang sederhana nyantai-nyantai aja tuh, jalan sambil senyum-senyum sendiri (eh gila dong). Kenapa bisa gitu? Karena orang kaya pasti ngurusin banyak hal, banyak hal yang dipusingin untuk dipertahankan, misalnya perusahaan, investasi, ekonomi, dll yang ribet-ribet itu lah. Kalo orang biasa aja mana peduli dengan kurs dollar, harga saham, dll, yang penting bisa makan dan hidup aja udah seneng wkwk... Betul betul betul? Ilustrasi tersebut membuktikan bahwa tangan yang terlalu menggenggam bukanlah sesuatu yang baik.

Kita ga bisa serakah untuk menggenggam banyak hal dengan begitu eratnya. Malahan kalo dipaksain yang ada terlepas semua. Kita harus bijak menentukan mana yang perlu digenggam, mana yang engga. Dan juga bijak dalam menggenggam, ga perlu dengan sekuat tenaga, secukupnya aja biar ga capek hehe.. 

Kita lahir di dunia tanpa membawa sesuatu. Begitupun juga saat kita harus meninggalkan dunia ini. Ga ada yang bisa dibawa, kecuali apa yang telah kita lakukan selama hidup ini. Oleh karena itu, sebaiknya ga perlu terikat dengan hal-hal yang ada. Karna itu semua ga ada yang abadi. Ketika kita kehilangan apa yang telah kita genggam dengan erat, semua itu hanya berujung pada rasa sakit.

prakasita15.blogspot.com
Selain itu, terlalu erat dalam menggenggam pun justru dapat mengakibatkan kehilangan. Filosofinya sederhana aja, ketika kita menggenggam tangan orang lain terlalu kuat, maka orang itu akan memberontak untuk dilepaskan. Juga ketika kita menggenggam pasir terlalu erat, maka perlahan-lahan pasir itu akan terlepas dari tangan kita. Maka dari itu, genggamlah yang perlu digenggam dengan kekuatan secukupnya. Ga perlu berlebihan, karna yang berlebihan itu ga enak -_-

Juga sebaiknya kita ga bergantung sama segala bentuk materi duniawi. Untuk apa bergantung pada sesuatu yang ga abadi? Untuk apa sampai tergila-gila untuk mendapatkan semuanya, jika pada akhirnya mau ga mau kita harus melepaskan? Hidup sewajarnya. Genggam sewajarnya. Agar semuanya menjadi bahagia. Ga ada rasa sakit, ga ada kecewa, ga ada iri hati. Lebih baik kayak gitu kan daripada tangan lecet kena kuku karena terlalu erat menggenggam? Hehe.. Lama-lama juga bisa kesemutan dan jadi kaku kalo menggenggam mulu, sekali-kali harus dilepaskan agar semutnya ilang wkwkw... Ga lucu ya? Kalo gue lucu, gue udah masuk ke tv, nyetor muka di Standup Comedy hehe..

2 komentar:

  1. Terlalu erat menggenggam bukan membuat hal yg kita milikin menjadi dekat dgn kita, malah sebaik nya, membuat ia menjauh. Ibarat nya sama aja lu macem ngekang dia kaga boleh ngelakuin hal yg ia suka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget.. Kadang banyak yang salah menganggap hal itu

      Hapus

Back to Top